Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa kesulitan buang air besar (BAB) saat liburan? Jika iya, tidak perlu khawatir; kondisi ini lazim dialami traveler. Berdasarkan data dari studi IPSOS tahun 2013 terhadap travelers berusia 25-39 tahun di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar, 4 dari 10 orang mengatakan bepergian jauh dapat menyebabkan masalah susah BAB atau sembelit.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, susah BAB saat traveling kerap dianggap sepele oleh para traveler. Padahal jika dibiarkan, tentunya hal ini tidak bagus untuk pencernaan. Membiarkan susah BAB membuat ‘sampah’ menumpuk di usus. Selain tinja menjadi keras dan susah dikeluarkan, bahaya yang mengintai dari susah BAB adalah kanker usus.
Hal ini diungkapkan oleh Adisti Nirmala, Head of Marketing Consumer Healthcare Sanofi Indonesia di salah satu acara Travel Fair yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (21/9).
Adisti mengatakan, susah BAB atau sembelit terjadi ketika saluran pencernaan tidak dapat berfungsi dengan normal dan apabila seseorang hanya buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Jika dibiarkan dan tidak diobati, masalah susah BAB atau sembelit dapat mengakibatkan pendarahan pada anus — bahkan bisa menyebabkan luka pada anus dan sumbatan usus.
ADVERTISEMENT
Menyadari bahwa masih banyak traveler yang menyepelekan kondisi ini, Adisti mengungkapkan perlu ada misi khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya traveler tentang bahaya susah BAB, sekaligus memberikan pengetahuan kepada publik mengenai solusi efektif dan praktis untuk mengatasi masalah susah BAB ketika traveling.
Oleh karena itu Dulcolax — brand yang telah dipercaya dan teruji selama lebih dari 60 tahun di dunia — mengenalkan senam #DulcoMove dan menggelar talkshow "Go with Your Gut"’ di Travel Fair, JCC, Sabtu (21/9).
Dalam talkshow ini, Dulcolax menghadirkan travel blogger Awan Yulianto dan Category Manager Consumer Healthcare Sanofi Indonesia Yosephine Carolline.
Awan Yulianto, travel blogger yang sudah malang melintang bepergian untuk keperluan konten blognya, mengaku bahwa salah satu hal yang tidak pernah dia lewatkan saat liburan adalah mencoba kuliner setempat. Namun diakui Awan, hal yang terjadi setelahnya adalah ia kesulitan BAB.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan pengalaman saya, biasanya susah BAB atau sembelit dipicu perubahan pola makan, stres, dan kurang olahraga ketika traveling. Selain makanan, saya pernah mengalami susah BAB atau sembelit karena tidak nyaman dengan kondisi toilet di tempat wisata sehingga saya kerap menunda BAB,” kata Awan.
Kondisi yang dialami Awan juga dirasakan banyak traveler. Ini disampaikan Yosephine Carolline pada talkshow tersebut. Yosephine mengatakan masih banyak traveler yang tidak menyadari bahaya susah BAB selama traveling, untuk itu Sanofi Indonesia melalui produk unggulannya, Dulcolax, ingin mengajak masyarakat untuk lebih sigap mengambil tindakan dalam mengatasi masalah susah BAB atau sembelit ketika traveling.
“Dulcolax tidak menyebabkan diare dan berkurangnya cairan serta elektrolit tubuh yang dapat menyebabkan kelelahan otot, jika diminum sesuai aturan pakai. Bagi para traveler, kami menawarkan Dulcolax tablet 4s yang praktis dibawa dan memiliki waktu kerja obat yang terprediksi sehingga tidak mengganggu aktivitas traveling,” ujar Yosephine.
Awan juga mengaku, sejak masalah susah BAB yang ia alami saat berpergian membuatnya sadar untuk tetap menjaga kesehatan. Ia pun tidak pernah lupa untuk membawa Dulcolax saat traveling.
ADVERTISEMENT
“Supaya kita dapat menentukan solusi yang sesuai. Dalam hal ini,Dulcolax sangat membantu saya untuk mengatasi masalah susah BAB atau sembelit dalam semalam. Saya pun bisa kembali aktif dan dapat menikmati waktu traveling saya,” kata Awan.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Dulcolax hadir dalam berbagai varian produk baik berupa tablet, sirup maupun supositoria. Sebagai solusi praktis yang dapat diandalkan untuk para traveler, dulcolax tablet juga hadir dalam kemasan yang berisi empat tablet yang mudah dibawa untuk keperluan traveling.
Selain cocok untuk orang tua, anak-anak, dan ibu hamil, Yosephine mengatakan bahwa Dulcolax memiliki keunggulan yakni memiliki waktu kerja obat yang terprediksi, cepat atasi sembelit, dan memberikan rasa nyaman, sehingga setiap orang dapat kembali melakukan aktivitasnya, bahkan saat melakukan traveling jarak jauh sekalipun.
“Dulcolax tablet merupakan salut enterik dan diformulasikan secara khusus untuk tahan terhadap cairan lambung serta usus halus dengan zat aktif Bisakodil yang mampu merangsang pergerakan pada usus besar sehingga mempermudah pengeluaran kotoran atau BAB dalam semalam,” ujar Yosephine.
ADVERTISEMENT
“Selama lebih dari 60 tahun, Dulcolax telah dipercaya di seluruh dunia untuk mengatasi masalah susah BAB,” tutupnya.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Dulcolax.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini