Jokowi Percepat Pengembangan Candi Borobudur

1 September 2019 16:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan langsung ke Candi Borobudur, salah satu destinasi wisata yang masuk program 10 Bali Baru dan menjadi program super prioritas. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas akan dipercepat. Sehingga nantinya bisa dipromosikan secara masif mulai 2020.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta seluruh kementerian terkait agar memberikan dukungan penuh bagi pembangunan infrastruktur di kawasan destinasi Bali Baru, termasuk di dalamnya kawasan Candi Borobudur. Termasuk dalam hal yang berkaitan dengan tanah, maupun yang berkaitan dengan penghijauan kembali di kawasan wisata.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
"Ini sangat penting. Kita harapkan betul-betul di akhir 2020 produk ini siap untuk dipromosikan secara besar-besaran. Dan juga kita harapkan infrastruktur pendukung baik airport, jalan menuju ke tempat-tempat yang telah dan akan dikembangkan ini bisa memberikan dukungan yang lebih baik," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Minggu (1/9).
Alasan Jokowi mempercepat pengembangan destinasi wisata ini, lantaran sektor pariwisata bisa menjadi motor penggerak peningkatan devisa di tengah perlambatan ekonomi global. Menurutnya, sektor pariwisata akan menciptakan efek ganda serta dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun daerah.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi meninjau kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan kawasan Borobudur menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Kita mau cek langsung kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan sehingga betul-betul nanti mendukung apabila ada tambahan turis yang masuk, Borobudur siap untuk bisa melayani lebih baik para wisatawan," harapnya.
Pengembangan infrastruktur di Borobudur ini meliputi pelebaran jalan, atraksi wisata, serta pengaturan pengunjung. Sehingga wisatawan bisa dengan mudah menikmati salah satu candi Buddha terbesar itu.
“Tadi Mendikbud (Muhadjir Effendy), menjelaskan bagaimana jalan besar itu bisa mengantarkan wisatawan ke Borobudur. Dari jauh candinya sudah kelihatan, jalan yang melingkari candi juga masih kurang besar,” ujar Jokowi.
Untuk itulah pelebaran jalan juga diperlukan sehingga nantinya jika terjadi penambahan turis, maka Borobudur telah siap untuk melayani para wisatawan.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
Terkait pembatasan kapasitas atau carrying capacity di Candi Borobudur, Jokowi mengaku pemerintah masih melakukan kajian soal hal tersebut. Pembatasan ini dicanangkan bertujuan untuk tetap menjaga kelestarian salah satu situs warisan dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sudah dibicarakan, nanti kalau ada kondisi yang sudah padat sekali baru diatur berapa yang boleh naik untuk dibatasi, harus ada pembatasan. Tapi untuk sekarang belum,” tegasnya.
Menurutnya, proses pengembangan ini akan terus dipantau langsung.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
“Saya akan terus memantau semua perkembangan di lapangan. Dan juga akan meminta laporan secara berkala setiap tiga bulan,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga mengomando agar pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas yaitu Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) juga dipercepat.
Menurutnya, pengembangan Borobudur juga harus dibarengi dengan selesainya bandara baru Yogyakarta. Sebab, bandara baru ini memungkinkan pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Kota Pelajar ini. Dengan demikian, kesempatan untuk menarik wisatawan ke Borobudur juga semakin besar.
Presiden Joko Widodo dan Sri Sultan HB X Foto: Kementerian Pariwisata
Setelah konektivitas selesai dibangun, Jokowi juga ingin agar tata ruang, tata kelola, dan manajemen segera dibenahi. Ia meminta agar rencana induk dan rencana detail pengembangan kawasan wisata Borobudur segera diselesaikan dan ditetapkan.
ADVERTISEMENT
"Begitu juga pengaturan tata ruang dan penentuan zona-zona pembangunan pariwisata harus segera disepakati. Kita atur bersama dan kita kendalikan," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengingatkan soal satu prinsip yang harus dijalankan selama proses pengembangan pariwisata. Prinsip tersebut yaitu, tidak boleh tersegmentasi dalam satu administrasi yang akan menyebabkan wilayah terkotak-kotak sehingga menyebabkan lama tinggal wisatawan (length of stay) tidak akan panjang.
Rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai 2,5 hari di Yogyakarta dan 1,5 hari di Jawa Tengah. Sedangkan secara nasional lama tinggal wisatawan tercatat mencapai 8 hari. Jika dikalikan tingkat pengeluaran rata-rata USD 150 maka Average Spending Per Arrival (ASPA) wisatawan akan mencapai USD 1.200.
Presiden Joko Widodo ingin pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan destinasi super prioritas dipercepat Foto: Kementerian Pariwisata
“Berarti di Jateng ASPA-nya USD 225 dan di Yogyakarta USD 375. Masih jauh dari ASPA nasional. Rahasianya kita tidak boleh membangun batas-batas administrasi, kita jadikan satu yaitu Joglosemar. Agar wisman yang datang bisa ke mana saja dan length of stay-nya bisa lama,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam peninjauan langsung ke Borobudur tersebut, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Widodo bersama para Menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.