Karya Lukis Seniman Indonesia Jadi Sorotan di Art Basel Hong Kong 2019

8 April 2019 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi selfie karya  Nyoman Masriadi di Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi selfie karya Nyoman Masriadi di Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
ADVERTISEMENT
Art Basel Hong Kong kembali hadir untuk ketujuh kalinya di 2019 dan diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada 26 Maret - 31 Maret 2019. Dalam gelaran tahun ini, sejumlah seniman Indonesia turut memamerkan karya seninya.
ADVERTISEMENT
Salah satu seniman tersebut adalah Nyoman Masriadi dengan karyanya yang berjudul 'Selfie Cop'. Lukisan yang dibuat pada 2014 ini langsung mencuri perhatian pengunjung Art Basel Hong Kong 2019 begitu memasuki aula pameran di lantai 3.
Karya seni dari Nyoman ini dibawa oleh galeri asal New York, Amerika Serikat, bernama Kasmin. Dilukis dengan cat akrilik, lukisan Nyoman menggambarkan seorang pria berseragam polisi berwarna cokelat dengan lencana Polda di lengannya. Polisi tersebut memincingkan mata, menatap layar ponsel pintar berwarna putih yang digenggamnya.
Eddie Hara di depan karyanya 'Comics Make Me Do It' di Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Selain karya milik Nyoman, ada juga seniman Indonesia lain yang berpartisipasi dalam pameran akbar Art Basel Hong Kong 2019. Dua di antaranya yaitu Eddie Hara dan Agus Suwage yang datang bersama Nadi Gallery.
ADVERTISEMENT
Eddie Hara yang terkenal dengan pengaruh komik pop art di tiap karyanya, menampilkan 15 karya seni di Art Basel Hong Kong 2019. Kepada kumparan, Eddie menceritakan bahwa karya-karyanya tersebut terinspirasi oleh lukisan anak-anak, graffiti, dan pengalaman pribadinya.
"Selain visual, ada teks. Jadi macem-macem, kata-kata spontan yang saya keluarkan. Judulnya 'Comics Make Me Do It' karena (they) make me do art," akunya.
Suasana di Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Ia mengatakan karyanya tersebut dipersiapkan sejak November 2018 dan dipersiapkan khusus untuk Art Basel Hong Kong 2019. Eddie sendiri selalu hadir dalam Art Basel Hong Kong sejak pertama kali diadakan.
Tidak hanya Nyoman dan Eddie dengan karyanya yang 'nyeleneh', ada juga Agus Suwage yang turut memamerkan karya seninya berjudul 'Peranakan'. Lewat karya ini, Agus menggabungkan unsur manusia dengan hewan ke dalam satu tubuh.
Agus Suwage di depan karyanya 'Peranakan' dalam Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Contohnya seperti keluarga yang terdiri dari suami, istri, serta anak dengan kepala anjing namun memiliki tubuh manusia. Agus mengakui bahwa kebanyakan karyanya terinspirasi oleh binatang.
ADVERTISEMENT
"Ini sebenarnya anjing saya. Jenisnya dikawin silang. Binatang memang sering saya pakai untuk metafor, Proses pembuatannya sekitar sebulan lebih, ini khusus saya buat untuk Art Basel," kata dia.
Art Basel Hong Kong tahun ini menjadi salah satu destinasi dalam rangka Hong Kong Arts Month yang tidak boleh dilewatkan. Gelaran ini menjadi rangkaian penutup di Hong Kong Arts Month yang telah diadakan sejak 1 Maret 2019.
Art Basel Hong Kong 2019. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Dalam Art Basel Hong Kong, kamu bisa melihat dengan lebih dekat karya seni dari 242 galeri dari 35 negara di dunia yang dipamerkan di lantai 1 dan 3. Karya-karya di pameran ini didominasi oleh seni kontemporer dan modern.
Meski dimulai sejak 26 Maret, Art Basel Hong Kong baru dibuka untuk umum pada 29 - 31 Maret 2019 mulai pukul 11.00 sampai 18.00 waktu setempat.. Tiket per harinya dijual seharga 375 Hong Kong Dollar dan 475 Hong Kong Dollar, atau Rp 681 ribu dan Rp 862 ribu.
ADVERTISEMENT
Selain di Hong Kong, Art Basel juga diadakan di Basel, Swiss, dan Miami, Amerika Serikat. Pameran ini awalnya dimulai pada 1970 di Basel, kemudian 2002 di Miami, dan mulai diselenggarakan di Hong Kong pada 2013. Art Basel telah menjadi wadah bagi galeri untuk memasarkan karya-karya senimannya.