Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sepertinya tidak banyak yang menyangkal jika sejarah turut membangun sebuah kota dan peradaban masyarakat di dalamnya. Tidak terkecuali peran sejarah dalam pembangunan Hong Kong, kota di sebelah tenggara China, dengan perkembangannya yang kian ekspansif.
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung ke Hong Kong dan ingin menengok sebentar ke masa lalunya, coba sambangi Tai Kwun. Tai Kwun merupakan gedung bekas kantor polisi pusat yang berdiri sejak 1864.
Awalnya Tai Kwun didirikan atas perintah Kapten William Caine di 1841, yang menginginkan dibangunnya penjara dan kantor penegakan hukum pertama di Hong Kong. Tapi pada 1858 sampai 1862, penjara tersebut kian sesak karena meningkatnya populasi dan tindak kriminal.
Akhirnya pada 1862, pasukan polisi kolonial dan kantor polisi pusat dipindah dari Wellington Street ke Hollywood Road. Dua tahun berikutnya blok barak selesai dibangun, melengkapi komplek Tai Kwun yang telah memiliki kantor polisi dan pengadilan.
Dalam sebuah jurnal yang ia tulis, Ho Chi-minh menceritakan bagaimana para tahanan hanya diizinkan untuk keluar sel selama 15 menit tiap harinya. Ia juga menyebut, kondisi dalam sel gelap, pengap, dan membuatnya merasa seperti berada di dalam sumur.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, beberapa surat kabar di Hong Kong dulu sempat mengabarkan bahwa tahanan di Tai Kwun diberi makanan-makanan enak, membuat masyarakat berpikir kalau hidup di penjara lebih sejahtera. Seperti pada 1853, tahanan China diberi nasi, ikan, dan sayur, sementara tahanan dari negara barat diberi daging, roti, dan sayur.
Padahal selain untuk bertahan hidup, makanan yang disediakan juga dijadikan sebagai hukuman bagi tahanan. Contohnya adalah sepiring nasi pera yang dicampur air.
Hingga pada 1979, gedung pengadilan di Tai Kwun dialihfungsikan menjadi kantor Departemen Imigrasi dan Kepolisian. Begitu pula kantor polisi dan penjaranya, yang sejak 1995 telah diumumkan sebagai monumen nasional, dan baru dinonaktifkan pada 2004 sampai 2006.
Tai Kwun mulai direvitalisasi pada 2007, dan dibuka untuk umum tahun 2018 lalu. Meski telah diberi sentuhan modern, peninggalan historis di gedung berwarna oranye ini masih terasa kental.
Di gedung pusat kepolisian misalnya. Di antara restoran, kafe, gerai pakaian, hingga toko buku, pengunjung masih bisa merasakan nuansa kolonial di dalamnya, dengan percampuran desain barat dan budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Apalagi ketika memasuki sel penjara. Di sini semakin terasa kehidupan para tahanan yang menjalani masa tahanannya di Tai Kwun, yang ditunjukkan lewat video pancaran di dinding dari proyektor.
Apakah kamu tertarik untuk 'terpenjara' di Tai Kwun?