Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kyoto: Dicintai Turis Asing, Ditinggalkan Turis Lokal
8 Maret 2019 11:13 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Selain Tokyo, sebagian wisatawan mancanegara kerap memasukan Kyoto ke dalam list kunjungan wajibnya kala berkelana ke Jepang. Sebab kota yang berada di Pulau Honshu ini menawarkan sederet destinasi wisata yang tak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
Meski digandrungi turis asing, tahukah kamu bahwa wisatawan lokal yang datang ke Kyoto justru makin sedikit?
Dilansir dari soranews24.com, sebuah studi yang dibuat oleh Asosiasi Pariwisata Kota Kyoto dan Biro Konvensi Kyoto menunjukkan bahwa pada bulan Desember 2018, jumlah wisatawan lokal —penduduk Jepang— yang menginap di hotel setempat turun sebanyak 12,2 persen. Adapun hasil tersebut didapat dari hasil perbandingan dengan bulan Desember 2017.
Sementara bila dibandingkan antara tahun 2017 dan 2018 untuk bulan November, juga turun sebesar 10,7 persen. Padahal di bulan tersebut banyak diburu turis karena sedang musim gugur dan dedaunan di wilayah Kyoto sedang cantik-cantiknya akibat perubahan warna.
Hal senada juga terjadi dengan jumlah wisatawan Jepang yang tinggal di Kyoto. Survei yang dilakukan pada 2018 menunjukkan bila hotel yang ada di Kyoto menampung sebanyak 2.062.716 juta tamu Jepang. Mengalami penurunan hingga 4,8 persen bila dibanding dengan tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini sekaligus menjadi penurunan tahunan sebanyak empat kali berurut-turut. Menurut penelitian pada tahun 2017 turun sebanyak 4,8 persen, kemudian 3,8 persen di 2016, dan 4 persen di 2015.
Lantas apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Setelah dilakukan wawancara oleh peneliti, menurut para pelaku bisnis perhotelan faktor terbesarnya karena kerumunan. Alhasil Kyoto ditinggal oleh turis lokal dan diburu turis asing.
Hal ini bisa dilihat dari wisatawan mancanegara yang baru pertama kali datang. Kebanyakan dari mereka akan memilih untuk menggunakan transportasi umum dan mengunjungi tempat wisata paling terkenal di Kyoto.
Alhasil suasana di kota yang dialiri Sungai Kamogawa ini semakin ramai. Berbanding terbalik dengan tawaran suasana sepi yang selama ini jadi daya tarik Kyoto. Hal ini lah yang kurang diingkan oleh pelancong lokal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dikatakan di atas, menurut survei pada 2018 pelanggan Jepang yang memesan hotel mengalami penurunan 4,8. Sedangkan untuk tamu luar negeri meroket sebanyak 5,3 persen dengan total mencapai 1.229.030.
Meski begitu, Asosiasi Pariwisata Kota tidak mengeluh soal jumlah pengunjung asing yang lebih banyak. Namun, pihaknya juga tak ingin bergantung dengan turis asing karena dikhawatirkan bisa merusak indutri perhotelan.