Melihat Satu-satunya Klenteng di Asia Tenggara yang Menghadap ke Laut

5 Februari 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Klenteng Kwan Sing Bio adalah satu dari sekian banyak klenteng indah nan menakjubkkan yang ada di Indonesia. Letaknya sendiri berada di Jalan Martadinata No.1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Lebih spesifiknya berada di pinggir jalan raya Pantura dan langsung menghadap ke laut. Karena menghadap ke laut, menjadikan Klenteng Kwan Sing Bo, sebagai satu-satunya klenteng yang menghadap ke laut.
ADVERTISEMENT
Klenteng Kwan Sing Bio menjadi rumah ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao dan Konghucu atau yang lebih dikenal dengan Tri Dharma. Tempat ibadah ini dipersembahkan kepada Dewa Kwan Kong. Berdiri di lahan seluas 4 hingga 5 hektare, menurut kabar, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi klenteng terluas di Asia Tenggara. Bangunannya sendiri didominasi warna kuning, merah, serta hijau, dan dihiasi lilin, naga, dan lampion yang menambah keindahan klenteng ini. Saat menginjakkan kaki di Klenteng Kwang Sing Bio, pengunjung akan disambut gerbang unik dengan kepiting besar yang menjadi hiasan di bagian atasnya. Kepiting ini memang menjadi ikon gerbang, karena dahulu lokasi klenteng merupakan area tambak yang setiap malamnya kepiting-kepiting tersebut selalu keluar.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk bangunannya sendiri, Klenteng Kwan Sing Bio terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama digunakan untuk membakar hio. Di area ini juga terdapat banyak lilin beraneka ukuran. Kemudian ruangan kedua berada di bagian tengah, berfungsi sebagai tempat untuk sembahyang dan menaruh buah-buah persembahan. Dan ruang ketiga yang ada di bagian belakang gedung, terdapat arca atau patung Dewa Kwan Kong dan arca lainnya yang dianggap keramat.
Masih di area Klenteng Kwan Sing Bio, berdiri patung Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjulang setinggi 30 meter. Patung ini juga diklaim sebagai patung panglima perang tertingggi di Asia Tenggara dan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia atau MURI dengan nomor rekor 7996.
ADVERTISEMENT
Patung Dewa Kwan Sing Tee Koen merupakan dewa yang dipuja, karena beliau adalah seorang jenderal perang terkenal yang hidup di zaman Sam Kok di tahun 221 hingga 269 Masehi. Sosoknya dipuja karena kesetiaan dan kejujurannya yang menjadi lambang sifat kesatria yang selalu menempati janji, serta setia pada sumpahnya.