Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Umat Muslim di Indonesia hari ini merayakan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji. Perumahan warga yang beberapa waktu lalu dipenuhi oleh hewan kurban seperti sapi dan kambing kembali sepi seiring dengan disembelihnya binatang mamalia tersebut.
ADVERTISEMENT
Penduduk Indonesia biasanya merayakan Hari Raya Idul Adha dengan beribadah salat bersama di masjid terdekat dan kemudian menyembelih kurban. Setelahnya, daging kurban dibagi-bagikan dan dimasak untuk dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.
Alhasil, hari raya yang satu ini bukan hanya sarat akan nilai agama, tapi juga nilai kebersamaan. Karena mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk menikmati quality time sambil menikmati sajian lezat dari daging sapi maupun kambing.
Lantas, bagaimana dengan negara-negara lainnya? Apakah mereka juga punya tradisi unik dalam merayakan Idul Adha? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. China
Berbeda dengan Indonesia, meskipun umat Musim di China merupakan masyarakat minoritas, Hari Raya Idul Adha dirayakan selama empat hari berturut-turut. Dilansir dari berbagai sumber, masyarakat Muslim di China akan meliburkan diri dan mengisi harinya dengan berbagai acara keagamaan.
ADVERTISEMENT
Seperti melakukan tadarus, membaca Al-Quran, bersalawat, saling memberi bingkisan satu sama lain dan bersilaturahmi dalam sebuah pesta kecil-kecilan untuk merayakan Idul Adha .
Menariknya, penduduk pemeluk Islam di China telah menyiapkan segala persiapan untuk Lebaran Haji berminggu-minggu sebelum hari H. Pada hari Arafah, mereka akan memasak bersama-sama untuk menyiapkan hidangan buka puasa dan menyantapnya.
2. Turki
Apa kamu pernah melihat hewan kurban 'didandani' jelang disembelih? Di Indonesia mungkin tidak. Tapi jika kamu sedang melancong ke Turki pada Hari Raya Idul Adha, kamu akan melihat hewan kurban seperti kambing atau sapi dihias dengan henna dan pita sehingga terlihat cantik.
Prosesinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Penduduk Turki akan melakukan salat Ied bersama di masjid dan kemudian menyembelih hewan kurban bersama-sama, lalu memasaknya dengan keluarga.
Hidangan tersebut kemudian akan dinikmati bersama dengan borek (roti khas Turki) dan Kurban Bayramı, sajian dari daun anggur yang diberi isian. Setelah menyantap sajian khas Idul Adha, anak-anak akan mendatangi anggota keluarga yang lebih tua, orang tua, dan tetangga untuk bersalaman dan mencium tangan mereka sebagai tanda penghormatan.
ADVERTISEMENT
3. Maroko
Hari Raya Idul Adha dianggap sebagai sebuah festival yang suci di Maroko. Selama empat hari berturut-turut, penduduk Maroko akan menghidangkan kuliner lezat berbahan dasar kaya daging dari berbagai bagian tubuh hewan.
Masyarakat Maroko dikenal sangat hemat, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan daging, apalagi harga daging akan cenderung lebih murah dibanding hari biasa saat Idul Adha menjelang. Mulai dari kepala, usus, ekor, perut, otak, lemak, hingga testis tidak akan sia-sia di tangan mereka.
Selain menyajikan sajian khas Maroko seperti barbekyu, sup daging, batbout (roti semi datar yang dimasak dalam wajan, dan mrouzia (kuliner daging kaya rempah khas Maroko), penduduk setempat juga akan memadati pasar tradisional untuk membeli pakaian tradisional. Pakaian tradisional yang masih baru dijadikan sebagai 'gong' pelengkap hari raya Idul Adha yang suci ini di Negara Matahari Tenggelam.
ADVERTISEMENT
4. Bangladesh
Ada satu kata yang menggambarkan Idul Adha di Bangladesh, yaitu "Mudik". Jika di Indonesia kata "Mudik" menghiasi libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru, di Bangladesh, mudik ke kampung halaman justru dilakukan saat Lebaran Haji.
Bagi masyarakat Bangladesh, Hari Raya Idul Adha dianggap dapat membawa kebahagiaan dan berkah, untuk itu sebisa mungkin mereka menyiapkan diri untuk berkumpul bersama keluarga.
Karenanya, kamu jangan heran jika melihat stasiun kereta api dipadati umat Muslim yang berencana untuk mudik. Mereka bahkan rela berdesak-desakan hingga naik ke atas gerbong kereta hanya demi bisa pulang menemui keluarga besarnya dan merayakan Lebaran Haji bersama.
5. Uni Emirat Arab
Di masa lalu, penduduk di Uni Emirat Arab akan merayakan Hari Raya Idul Adha dengan membeli kandoora baru (pakaian tradisional pria Arab berupa jubah panjang yang biasanya berwarna putih). Lalu mewarnai salah satu kandoora yang mereka miliki dengan menggunakan minyak kenari dan kapulaga.
ADVERTISEMENT
Sementara wanitanya akan mengenakan pakaian khusus, memakai parfum terbaik, dan mengepang rambutnya dengan kepang khusus. Di masa kini, para wanita dan gadis akan menghiasi tangan mereka menggunakan henna. Sedangkan anak-anak mengenakan pakaian baru mereka dan merayakannya dengan berbagai permainan tradisional sambil bernyanyi dan menari.
Sama seperti negara-negara lainnya, penduduk Muslim di Uni Emirat Arab akan menyembelih hewan kurban dan membagikannya pada kalangan yang tidak mampu. Kemudian menyantap sisa daging kurban bersama-sama dengan keluarga besar sambi ditemani camilan manis seperti permen, kurma, susu, buah, serta menawarkan teh atau kopi pada tamu yang datang untuk bersilaturahmi.
Dirayakan selama empat hari, Uni Emirat Arab akan merayakan Hari Raya Idul Adha sebagai hari besar yang penuh dengan festival. Kamu akan menemukan berbagai pertunjukan di dalam mal hingga pesta kembang api. Idul Adha juga tak hanya dirayakan oleh Muslim semata, penduduk Non Muslim juga akan memberikan permen sebagai hadiah bagi kerabat maupun tetangga yang merayakannya.
ADVERTISEMENT
Seru sekali, kan. Bagaimana dengan daerahmu, apakah kamu punya tradisi seru lainnya dalam merayakan Idul Adha ?