Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Setelah ditetapkan sebagai salah satu destinasi prioritas pariwisata oleh pemerintah, berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata untuk mendorong majunya pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang di Sulawesi Utara (Sulut). Perluasan Bandara Sam Ratulangi diyakini menjadi salah satu faktor yang mampu mempercepat kemajuan pariwisata di Likupang.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya pun menyambut baik rencana perluasan bandara tersebut saat meninjau langsung Bandara Sam Ratulangi.
"Salah satu quick wins untuk Sulut adalah pembangunan infrastruktur transportasi udara atau aksesibilitas, nantinya juga runway akan diperpanjang dari 2.600 meter menjadi 2.800 meter, targetnya Agustus 2020 akan selesai,” kata Arief seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan pada Selasa (8/10).
Bandara tersebut rencananya akan diperluas dua kali lipat yang semula 26 ribu meter persegi akan dipugar menjadi 56 ribu meter persegi.
Didampingi General Manager Bandara Sam Ratulangi Minggus E.T. Gandeguai, Menpar Arief yahya mengungkapkan perluasan bandara itu diperkirakan akan memungkinkan kapasitas bandara naik signifikan sehingga dapat melayani hingga 6 juta penumpang pertahun. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat, dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun.
ADVERTISEMENT
“Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen,” lanjut Arief.
Lebih lanjut, konektivitas ini pun semakin membuktikan Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia. Dalam empat tahun terakhir pariwisata Sulut tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen.
Saat ini, bandara Sam Ratulangi melayani penerbangan international langsung ke Tiongkok. Dan beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia resmi melayani rute penerbangan internasional Manado (Sulawesi Utara)–Davao (Filipina).
Penerbangan Manado–Davao pp dioperasikan dengan armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang (all economy class) sebanyak 2 kali perminggu, yakni pada hari Senin dan Jumat.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan, dengan diperluasnya Bandara Sam Ratulangi akan menambah jumlah direct flight dari berbagai originasi ke Sulut,” pungkas Arief.