Studi: Milenial Kerap Liburan di Tempat yang Sama karena Malas Riset

13 Mei 2019 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Traveling dapat menambah koneksimu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Traveling dapat menambah koneksimu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Laman reservasi Hotels.com baru saja merilis sebuah hasil penelitian terhadap gaya traveling milenial. Penelitian yang dilakukan di Amerika Utara tersebut menunjukkan bahwa milenial cenderung memilih lokasi traveling yang pernah dikunjungi sebelumnya karena malas melakukan riset.
ADVERTISEMENT
Para traveler milenial rata-rata menghabiskan delapan jam riset untuk menyiapkan liburan mereka, tetapi sering kali mereka merasa bosan hanya dalam waktu 40 menit setelah riset dilakukan. Fenomena ini disebut sebagai net lag atau scroll fatigue.
com-Riset sebelum pergi liburan Foto: Shutterstock
Situs web hotel itu juga mendapati bahwa satu dari delapan wisatawan menghabiskan lebih dari 15 jam untuk melakukan riset sebelum reservasi tiket pesawat, hotel, atau atraksi wisata. Sementara itu ada sekitar 22 persen milenial melakukan riset liburan ke 11 destinasi atau pilihan yang berbeda sebelum berlibur.
Hal ini menjadi alasan mengapa riset kerap kali menimbulkan beban seperti stres bagi milenial setiap kali mereka hendak berlibur. 42 persen milenial mengungkapkan bahwa proses riset merupakan tekanan terbesar saat hendak berlibur.
ADVERTISEMENT
Stres yang muncul karena riset yang dilakukan jelang liburan bahkan membuat milenial memesan tanggal atau destinasi yang tidak tepat. Fenomena kesalahan tanggal atau destinasi tujuan itu bahkan dirasakan setidaknya oleh 33 persen traveler milenial.
Ilustrasi traveling ke negara impian Foto: Shutter Stock
Untuk menghindari rasa bosan dan stres saat riset, maka lebih dari setengah traveler yang menjadi sampel survei, tepatnya 51 persen di antaranya cenderung melakukan reservasi ke tempat yang sudah mereka datangi sebelumnya.
Sementara itu 40 lainnya membayar lebih, seperti menggunakan agen perjalanan untuk menghindari riset dan telah menerima itinerary 'sekali jadi'. Dengan waktu yang tidak cukup saat berada di rumah, maka empat dari 10 traveler milenial sering kali melakukan riset saat berada di tempat kerja.
Traveling bersama sahabat Foto: Shutter Stock
Alhasil, ada 30 persen pekerjaan yang tertunda karenanya. Lebih dari sepertiga (38 persen) traveler milenial bahkan dengan senang hati membayar lebih sekitar USD 134 atau setara dengan 1,9 juta pada teman atau agen perjalanan agar tak lagi perlu meriset destinasi tujuan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu? Apakah traveler Indonesia juga punya gaya traveling yang sama?