Suwandi Siap Mengantar Kamu ke Tempat Wisata Tersembunyi di Lombok

11 September 2018 9:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu Suwandi, pemandu wisata di Lombok (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu Suwandi, pemandu wisata di Lombok (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lalu Suwandi (52) sudah sebulan terakhir tak mendapat tamu. Gempa 7 Magnitudo tanggal 5 Agustus lalu telah membuat bangunan hancur. Namun yang paling menyedihkan adalah, peristiwa tersebut membuat para wisatawan kabur.
ADVERTISEMENT
Hidup Suwandi hanya bergantung pada wisatawan. Sejak 2004 lalu, dia menjadi sopir sekaligus pemandu bagi para turis lokal maupun internasional yang hendak keliling Lombok. Cara promosinya, hanya sebatas perkenalan. Bukan lewat promo jor-joran seperti perusahaan agen travel lainnya.
Dalam sepekan, rata-rata dia bisa mendapat tamu yang berwisata selama dua sampai empat hari di Lombok. Keuntungan bersih dari bisnis sebagai sopir dan pemandu ini bisa mencapai Rp 5 juta per bulan. Dari situ, dia bisa menyekolahkan anak perempuannya hingga ke bangku kuliah.
Namun sejak sebulan terakhir, gempa telah merusak irama pendapatannya. Dia tak lagi mendapat tamu seperti bulan Agustus pada tahun sebelumnya. Para pelanggannya berpikir dua kali untuk pergi ke Lombok, mengingat masih banyak gempa kecil yang terjadi.
ADVERTISEMENT
“Sudah kosong sudah sebulan ini. Babak belur kita ini Mas,” kata Suwandi saat berbincang dengan kumparan di kawasan rumahnya di Mataram, NTB, Senin (10/9).
Beberapa hari lalu, Suwandi sempat mendapat pekerjaan untuk mengantar para relawan yang membantu korban gempa Lombok. Namun, itu tak banyak membantu dapurnya. Selain menjadi pengemudi, Suwandi tak punya sumber pendapatan lain untuk menyambung hidupnya. Sambil geleng-geleng kepala, dia tidak tahu kapan situasi akan pulih.
“Saat mulai ada tamu yang mau datang. Eh ada gempa lagi, jadi batal lagi,” ungkapnya.
Lalu Suwandi, pemandu wisata di Lombok (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu Suwandi, pemandu wisata di Lombok (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Suwandi sang Penjelajah
Bila Anda mulai berpikir untuk kembali berwisata ke Lombok, saat ini bisa jadi waktu yang tepat. Anda bisa berwisata sekaligus membantu orang-orang seperti Suwandi
ADVERTISEMENT
Dia adalah salah satu pengemudi senior di kalangan pemandu wisata di Lombok. Kariernya sebagai driver dimulai sejak tahun 1995. Kala itu dia bergabung dengan agen travel milik seorang pria asal Italia.
Setelah 11 bulan di sana, dia bergabung dengan perusahaan taksi Blue Bird. Saat itu tahun 1996, Blue Bird mulai masuk ke Lombok dan Suwandi mengaku sebagai salah seorang sopir pertama. Total dia bekerja selama 18 tahun sebagai sopir taksi.
Lalu Suwandi si posko pengungsian (Foto: Lalu Suwandi)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu Suwandi si posko pengungsian (Foto: Lalu Suwandi)
Sejak tahun 2005, Suwandi memutuskan untuk menjadi seorang pengemudi dan pemandu freelance. Pengalamannya selama hampir 20 tahun di jalanan pulau Lombok jelas jadi modal penting. Jejaringnya dengan para tamu lokal dan internasional juga sudah banyak.
“Bahasa Inggris saya juga pas-pasan tapi yang penting pesannya sampai,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Suwandi banyak mengantar tamu ke berbagai destinasi. Mulai dari yang populer sampai titik-titik yang tersembunyi. Pengalamannya membuat banyak orang puas dengan pelayanannya sehingga tak segan kembali ke Lombok menggunakan jasa Suwandi.
“Kita menunggu para tamu lokal untuk datang lagi. Kalau bule sudah ada waktunyalah, tapi saya berharap para tamu lokal datang segera,” harapnya.
Bila kamu hendak menggunakan jasa Suwandi silakan dikontak di nomor +62 819-1632-1976. Namun bila kamu belum berencana berkunjung ke Lombok dalam waktu dekat, setidaknya bantu Suwandi dengan cara membagikan cerita ini dan nomor kontak Suwandi ke media sosial atau rekan-rekan Anda di grup WhatsApp.