Terbang ke Jepang Pakai Kelas Bisnis dengan Bujet di Bawah Rp 1 Juta

11 Oktober 2018 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa Pers Loyal Hackers dan member.id. (Foto: Dok.member.id  )
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa Pers Loyal Hackers dan member.id. (Foto: Dok.member.id )
ADVERTISEMENT
Saat ini, Jepang menjadi salah satu destinasi luar negeri terfavorit bagi wisatawan Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh kumparanTRAVEL dari member.id, Kamis (10/11), sekitar 352 ribu wisatawan Indonesia berlibur ke Jepang sepanjang tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Tingginya antusiasme wisatawan yang ingin berlibur ke Negeri Sakura bukan tanpa alasan. Cantiknya alam yang ditawarkan, hingga banyaknya tempat wisata seperti Universal Studio dan Disneyland membuat orang ketagihan dan bermimpi untuk berlibur ke Jepang. Terlebih adanya kebijakan bebas visa bagi WNI yang memiliki e-passport, membuat penerbangan menuju beberapa kota di Jepang semakin meningkat.
Maka tak heran, banyak orang yang ketagihan dan berkali-kali ingin kembali berlibur ke Jepang. Namun, harga tiket yang terbilang cukup mahal kadang menjadi salah satu kendala utama orang-orang yang ingin kembali ke Jepang.
Meskipun demikian, kini wisatawan Indonesia, khususnya yang sering bepergian ke luar negeri tak perlu khawatir lagi, karena kini telah ada solusi untuk pergi ke Jepang dengan bujet minim tapi bisa menggunakan kelas bisnis.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana caranya? Salah satu trik yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan travel hacking, yaitu mengakali tingginya harga tiket pesawat kelas bisnis dengan memanfaatkan loyalty program. Bahkan, travel hacking saat ini menjadi tren di kalangan wisatawan.
"Travel hacking sebenarnya adalah seni untuk mengumpulkan poin terbang setiap bulannya dan bisa ditukarkan untuk penerbangan gratis," ujar Marriane Rumantir, CEO member.id, saat ditemui kumparanTRAVEL di Kafe Blue Jasmine, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (11/10).
Loyalty program biasanya diadakan oleh brand tertentu dengan tujuan untuk memberi penghargaan kepada konsumen yang sudah melakukan pembelian berulang kali terhadap brand tersebut.
Saat ini telah banyak maskapai yang melakukan program tersebut, seperti GarudaMiles dari Garuda Indonesia, Asia Miles dari Cathay Pacific, dan JAL Mileage Bank dari Japan Airlines.
Jumpa Pers Loyal Hackers dan member.id. (Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa Pers Loyal Hackers dan member.id. (Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan)
Hal inilah yang dimanfaatkan para travel hacker yang sering bepergian ke berbagai negara, sehingga mereka mendapatkan tiket pesawat kelas bisnis terjangkau atau gratis dengan menukarkan loyalty poin miliknya.
ADVERTISEMENT
"Saya juga memanfaatkan loyalty program dari Japan Airlines Mileage Bank, American Airlines AAdvantages, dan SPG (Starwood Preferred Guest). Penerbangan kelas bisnis dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Narita Tokyo saya tebus dengan 40 ribu miles dari JAL Mileage Bank," tutur Marriane, saat bercerita tentang pengalamannya sebagai travel hacker yang mengikuti loyalty program.
"Jadi waktu itu saya terbang Jakarta-Tokyo-Los Angeles kalau one way sekitar Rp 40 juta, tetapi saya hanya menghabiskan 30 dolar Amerika atau sekitar Rp 500 ribu dengan memanfaatkan miles," lanjutnya.
Sementara itu, loyalty point, point reward, atau mileage (pada maskapai penerbangan) bisa didapat setelah membeli tiket penerbangan, booking kamar hotel, hingga rutin berbelanja dengan kartu kredit. Informasi seputar promo tiket penerbangan, hotel, atau kartu kredit yang bisa ditukar dengan loyalty point juga sudah banyak diumumkan melalui website yang berkaitan.
ADVERTISEMENT
"Oleh sebab itu, kita harus mengerti travel hack, karena intinya kamu tidak perlu menjadi orang kaya untuk merasakan naik pesawat kelas satu," tutup Marianne.