Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Mastercard's 2018 Global Destination Cities Index, Bangkok menjadi kota wisata paling ramai dikunjungi oleh wisatawan di antara 162 kota lain di dunia. Kemudian disusul oleh London dan Paris.
Dilansir Travel and Leisure, pada tahun 2018, secara keseluruhan ada 38,27 juta pengunjung yang datang ke Thailand dan menikmati pesona Negeri Gajah Putih tersebut, dan 20 juta pengunjung di antaranya berkunjung dan menginap di Bangkok.
Durasi menginapnya pun cenderung lama, seperti empat hingga lima hari dengan jumlah pengeluaran rata-rata sekitar USD 173 per harinya atau setara dengan Rp 2,4 juta.
Sementara itu, Phuket dengan keindahan laut dan pantainya menjadi destinasi primadona andalan Thailand yang juga ramai dikunjungi wisatawan. Sayangnya, konsentrasi wisatawan yang hanya berada di dua kota ini nyatanya berdampak kurang baik pada destinasi lainnya.
Mengatasi hal tersebut, Pemerintah Thailand membuat sebuah proposal dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan domestik dengan cara membayar wisatawan dalam negeri mereka untuk berwisata ke daerah selain Phuket dan Bangkok. Departemen Keuangan Thailand bahkan telah menyisihkan dana sekitar 15 juta Baht atau setara dengan Rp 6,6 juta bagi para partisipan.
ADVERTISEMENT
Proposal tersebut diajukan pada Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak dan Kabinet untuk dipertimbangkan. Apabila rencana ini disetujui, maka setiap wisatawan domestik yang mendaftar akan menerima dana traveling sebesar 1.500 Baht per orangnya atau sekitar Rp 664 ribu melalui sistem pembayaran elektronik.
"Kami bertujuan untuk meluncurkan kampanye ini sebelum bulan Juli 2019," tutur perwakilan dari Kementerian Keuangan mengatakan kepada The Nation, seperti yang diberitakan dalam Travel and Leisure.
Pemerintah setempat berharap bahwa inisiatif ini akan memiliki dampak positif pada perekonomian negara, khususnya di daerah pedesaan, yang memiliki tingkat kesejahteraan rendah.
Selain itu, dengan adanya kampanye wisata di luar Bangkok dan Phuket, penduduk lokal dapat memahami negeri mereka sendiri sekaligus meningkatkan awareness penduduk luar pada destinasi lainnya di Thailand.
ADVERTISEMENT
Walau belum ada informasi terkait cara pendaftaran untuk mengikuti kampanye ini, Pemerintah Thailand telah menetapkan usia minimal bagi para pendaftar, yaitu 18 tahun dengan ketentuan khusus memiliki kewarganegaraan Thailand.
Bagaimana menurutmu, haruskah Indonesia mengikuti kampanye seperti yang dilakukan Thailand juga?
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini