Apakah Jerawat Memiliki Kaitan dengan Masalah Kurang Tidur?
PerbesarADVERTISEMENT
Hilang satu, tumbuh seribu. Pernah dengar istilah populer yang biasa dikaitkan dengan jerawat ini?
ADVERTISEMENT
Mengobati jerawat memang gampang-gampang-susah. Terkadang, berbagai perawatan dan jenis skin care sudah dicoba, mulai dari resep dokter hingga bahan natural, namun jerawat tak kunjung hilang.
Nyatanya, jerawat muncul karena disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari fluktuasi hormon tertentu, ketidakcocokan dengan skin care, alergi, hingga kurang tidur.
Namun, dari sekian banyak faktor tersebut, pernahkah Anda merasa bertanya-tanya mengapa kurang tidur sering sekali dikaitkan dengan kondisi kulit tidak sehat seperti jerawat?
Menjawab rasa penasaran tersebut, kumparanWOMAN pun menghubungi dr. Ika Anggraini Sp.DV yang berpraktik di klinik kecantikan BAMED Jakarta, untuk membahas korelasi antara jerawat dan kurang tidur. Apakah memang ada hubungannya?
"Istirahat yang kurang akan menyebabkan peningkatan hormon kortisol atau yang bisa disebut sebagai 'stress hormone'. Hormon ini akan memicu proliferasi (pertumbuhan dan pertambahan sel) dan produksi sebum dari kelenjar minyak," jelas dr. Ika saat dihubungi via telepon pada Selasa (13/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Dokter Ika menambahkan bahwa peningkatan sebum tersebut akan memicu terjadinya sumbatan pada kelenjar minyak yang akan memicu kolonisasi bakteri P.Acnes (Cutibacterium acnes) dan peradangan sehingga terjadi jerawat .
Oleh sebab itu, bisa disimpulkan bahwa saat seseorang kurang tidur, hal tersebut akan mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan munculnya jerawat.
"Faktor muncul jerawat itu banyak, tapi kita bisa bantu cegah dengan setidaknya istirahat yang cukup minimal delapan jam sehari. Tidur yang kurang akan mempengaruhi kondisi kulit kita," tutup dokter Ika.
So Ladies, pastikan untuk tidak sering begadang dan dapatkan 'beauty sleep' yang maksimal supaya terhindar dari jerawat membandel, ya!