Beli Tas Mewah dengan Sistem Cicilan, Bijak atau Tidak?

21 Agustus 2019 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tas mewah. Foto: dok. Louis vuitton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tas mewah. Foto: dok. Louis vuitton
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian perempuan, tas atau handbag kerap menjadi tanda atau status kemapanan. Oleh karena itu, tak sedikit dari kita yang berusaha untuk melakukan berbagai cara untuk bisa membeli tas mewah dari brand kenamaan dunia. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasilitas kartu kredit dan sistem cicilannya. Apakah Anda termasuk salah satu perempuan yang melakukan ini Ladies?
ADVERTISEMENT
Menurut Psychology Today, daya tarik akan kemewahan memang berkaitan langsung dengan sisi psikologis seseorang. Maka dari itu, bagi sebagian orang, membeli barang-barang mahal dapat memberikan kita kepuasan secara emosional yang rasanya kadang tak bisa dibandingkan dengan apapun.
Belanja tas mewah atau mesin cuci ya? Foto: dok. Hermes
Namun, membeli tas mahal seharusnya janganlah dijadikan sebuah hal wajib. Apalagi bagi Anda yang secara finansial belum siap untuk membeli barang branded dengan sistem bayar lunas.
Dari sisi finansial, perencana keuangan Aidil Akbar mengatakan bahwa sering kali keinginan perempuan untuk membeli tas atau handbag branded juga murni hanya untuk memenuhi ego atau gengsi semata.
Menurut Aidil, pada dasarnya, tas mahal dengan harga puluhan juta tidak ditargetkan untuk pembeli yang memiliki penghasilan Rp 5-10 juta saja per bulan. Melainkan bagi mereka yang gajinya lebih dari Rp 50 jutaan. Oleh karena itu, bagi kita yang belum memiliki penghasilan yang cukup, jangan memaksakan diri untuk membeli tas mewah.
Louis Vuitton. Foto: Shutterstock
“Memang itu urusan gengsi dan mengikuti tren saja. Logikanya, kalau kita hanya memiliki gaji sekitar Rp 5-10 juta, kalau mau ambil cicilan jumlahnya tidak boleh lebih dari Rp 1.5 juta per bulan. Sedangkan membeli tas dengan harga puluhan juta, sudah tentu cicilannya tidak segitu. Jadi kalau dipaksa, rasanya kurang bijak karena ujung-ujungnya keuangan kita akan kacau setiap bulan gara-gara harus membayar cicilan tas,” ungkap Aidil Akbar beberapa waktu lalu kepada kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Pendapat senada juga disampaikan Financial Trainer Ligwina Hananto. Menurut Ligwina, tidak semua barang bisa dibeli dengan sistem cicilan. Karena pada dasarnya, cicilan hanya digunakan untuk meringankan cash flow atau arus keluar masuknya uang dalam keuangan Anda. Dan kartu kredit hanya alat pembayaran tanpa uang tunai dan digunakan untuk menunda pembayaran. Bukan untuk memberikan Anda tambahan uang. Maka dari itu penggunaannya harus dibatasi sesuai dengan kebutuhan.
Tas klasik Chanel Foto: Dok. Chanel
Kalaupun tetap ingin menggesek kartu kredit, Ligwina menyarankan agar Anda memastikan jumlah tagihan atau cicilan tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan. Hal ini perlu dilakukan agar jika terjadi sesuatu Anda tetap bisa melunasi cicilan.
Oleh karena itu, sebagai perempuan kita harus cerdas dalam menentukan prioritas cicilan. Kita juga harus tahu barang-barang apa saja yang aman untuk dicicil. Tas mewah dan mahal, tentu bukan menjadi salah satu barang yang bisa dicicil. Apalagi jika harganya sudah jauh melebihi gaji bulanan kita.
ADVERTISEMENT