Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
7 Masalah Penting yang Jadi Perhatian Khusus Milenial
28 Februari 2018 8:01 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:28 WIB

ADVERTISEMENT
Bukan tentang cinta ataupun gaya, milenial justru menaruh perhatian lebih terhadap isu lingkungan. Dalam tiga tahun berturut-turut, sejumlah milenial yang berpartisipasi dalam Global Shapers Survey oleh World Economic Forum menyebut perubahan iklim adalah isu paling serius yang mempengaruhi dunia saat ini. Survei terakhir kali diadakan pada 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Hampir setengah (48,8%) peserta survei memilih perubahan iklim sebagai perhatian utama mereka. Sebanyak 78,1% dari mereka mengatakan bersedia mengubah gaya hidup mereka demi melindungi lingkungan.
Responden survei tidak bisa memastikan penyebab perubahan iklim di Bumi. Lebih dari 90 persen dari mereka setuju dengan pernyataan "sains telah membuktikan bahwa manusia bertanggung jawab atas perubahan iklim."
Meskipun muncul stereotip milenial adalah egois dan apatis, generasi berusia 18 sampai 35 itu sangat memperhatikan masalah global. Mereka bahkan bertekad untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain perubahan iklim, beberapa isu lain juga menjadi perhatian milenial. Apa saja? Berikut kumparan (kumparan.com) mengulas 7 masalah yang paling penting menurut milenial berdasarkan Business Insider.
1. Konflik atau perang berskala besar
ADVERTISEMENT
Pada era modern ini konflik ataupun perang dalam skala besar adalah satu hal penting bagi milenial. Konflik atau perang yang muncul kerap kali memunculkan pertumpahan darah dan beragama kerugian. Kedamaian menjadi suatu hal yang dicari-cari atau ingin dicapai.

2. Ketidaksetaraan (pendapatan, diskriminasi)
Seperempat lebih milenial dalam survei World Economic forum mengungkap ketimpangan adalah masalah yang serius. Untuk saat ini, banyak dijumpai potret ketimpangan terutama di kalangan kaum urban.

3. Kemiskinan
Sejak dahulu, kemiskinan adalah perkara yang tak pernah ada habisnya. Selain menjadi PR bagi pemerintah, ternyata milenial juga menaruh perhatian atas kondisi ini.

Kemiskinan pada dasarnya terjadi karena beberapa sebab. Bisa karena kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dan juga bisa karena sulitnya mengakses pendidikan ataupun pekerjaan.
ADVERTISEMENT
4. Konflik agama
Konflik agama tentu bukan suatu hal yang baik. Sudah seharusnya manusia bisa berdamai dengan sesamanya meskipun hidup dalam ragam beragama yang berbeda. Hampir seperempat milenial dalam survei World Economic Forum menganggap konflik agama adalah sesuatu yang serius.

5. Akuntabilitas pemerintah dan transparansi/korupsi
Siapa bilang milenial apatis dengan pemerintahan. Buktinya, dalam survei World Economic Forum, hampir seperempat peserta mengungkap akuntabilitas dan transparasi pemerintah adalah masalah yang penting.

Apalagi kalau sudah menyangkut korupsi, milenial tidak akan tinggal diam dengan hal ini. Korupsi adalah bagian dari penyalahgunaan wewenang untuk memperkaya diri sendiri.
6. Ketahanan pangan dan air
Kebutuhan pokok manusia seperti pangan dan air juga menjadi perhatian khusus milenial. Apabila dua hal itu tidak dapat dipenuhi manusia, hal tersebut kemudian dapat memicu adanya krisis.

Munculnya krisis akan menghambat sebuah perkembangan ataupun pembangunan. Oleh karena itu, perhatian khusus milenial akan isu ini bukanlah tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
7. Kurangnya pendidikan
Kurangnya pendidikan juga menjadi hal yang dirisaukan milenial. Pendidikan pada realitasnya merupakan kunci bagi seseorang dalam menjangkau karier yang didambakan. Tanpa pendidikan mumpuni, karier impian tersebut hanyalah menjadi angan-angan.

Faktanya, tak semua milenial mampu mengenyam pendidikan sesuai yang diinginkan. Kadang, faktor ekonomi adalah biang penghambat. Namun, pada era ini, bukan tidak mungkin milenial bisa menjangkau pendidikan tinggi meskipun terbelit masalah keterbatasan ekonomi. Ada banyak penawaran beasiswa yang bisa dicoba oleh milenial.