Curhat Pelajar Korban Tsunami Palu: Minggu Ini Harusnya Kami UTS

1 Oktober 2018 17:13 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berdiri di Pesisir Talise yang hancur akibat gempa bumi dan Tsunami, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berdiri di Pesisir Talise yang hancur akibat gempa bumi dan Tsunami, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gempa 7,4 magnitudo disertai tsunami yang menyapu Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menyisakan luka mendalam bagi para korban. Tak terkecuali Nurul Hikmah, seorang siswi kelas 3 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Palu.
ADVERTISEMENT
Sekolah Nurul hanya berjarak 2,2 kilometer dari bibir pantai. Setelah gempa dan tsunami Palu menerjang, pada Jumat (28/9) pukul 18.02 WITA lalu, sekolahnya rata dengan tanah.
"Akses ke sekolah juga enggak bisa. Jalanannya retak dan bergelombang," kata dia kepada kumparan, Senin (1/10).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada imbauan apapun dari sekolah.
“Minggu ini seharusnya kami UTS dan enggak tahu juga kapan bisa belajar kayak biasa lagi,” timpal Nurul.
Hingga kini, Nurul pun belum bisa bertemu dengan teman-teman sekolahnya. Ia hanya mendengar cerita soal temannya yang luka-luka karena tertimpa tembok, dan yang kini dirawat setelah hanyut terbawa air saat tsunami Palu.
Di samping itu, Nurul bersyukur semua anggota keluarga Nurul sendiri selamat dari bencana alam tersebut. Rumahnya yang berada di Kabupaten Sigi juga dalam keadaan aman.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami masih berada di teras, takut masuk ke dalam rumah," ucap Nurul.