Mandiri Senggigi Sunset Jazz, Upaya Lombok untuk Bangkit Pascagempa

Penyanyi Vina Panduwinata (kanan) saat konfrensi press terkait Senggigi sunset jazz. (Foto: Munady Widjaja)

Buat kamu para pecinta musik terutama Jazz, event Mandiri Senggigi Sunset Jazz rasanya enggak boleh kamu lewatkan. Lantunan musik Jazz didukung dengan indahnya ambience Pantai Senggigi kala senja rasanya bakal jadi perpaduan syahdu untuk dinikmati.

Event yang sudah menapaki tahun ketiganya ini selalu punya cara untuk menghibur dan menarik antusias warga untuk menonton.

Ditemui saat konferensi pers di bilangan Sudirman, Jakarta, (27/11) Pipit Tripitaka, Musisi sekaligus Vokalis Band asal Lombok, Maiqkane, berujar bahwa panitia cukup cerdas menyiasati agar acara ini terselenggara dengan baik yaitu salah satunya dengan mengundang musisi yang fokus genre atau musiknya bukan di Jazz. Pipit mencontohkan tahun lalu, Senggigi Sunset Jazz mengundang Yura Yunita yang mampu menyatukan para audiens.

"Mereka (panitia) ngundang artis yang bukan pure jazz tapi itu jadi daya tarik tersendiri buat masyarakat Lombok supaya mereka mau datang. Seperti Yura Yunita yang diundang datang, masyarakat pun excited bahkan bertahan sampai acara usai," ujarnya.

Selain mengundang para musisi ibukota, Senggigi Sunset Jazz juga selalu melibatkan musisi lokal dan memberi panggung pada mereka untuk bisa tampil.

Tahun ini, yang membedakan Senggigi Sunset Jazz dengan tahun-tahun sebelumnya adalah tujuan diadakannya event yang bermaksud untuk trauma healing para warga Lombok yang mengalami musibah gempa selama satu bulan secara berkelanjutan.

"Kita optimis dengan berbagai event yang kita laksanakan, target kami April tahun depan itu Lombok sudah seratus persen pulih. Kami berharap dukungan dari semua lapisan masyarakat bisa memulihkan kondisi ini. Walaupun pascagempa kita terus memotivasi agar pariwisata bisa lebih maju dan bangkit lagi," terang Fauzan Khalid, Bupati Kabupaten Lombok Barat.