Komunitas TDA Kediri Gelar Talkshow Secara Streaming dan Offline

Foto bersama usai talkshow ..(dok/TDA Kediri)

KEDIRI - Komunitas Tangan Diatas (TDA) daerah Kediri mengadakan talkshow yang dilakukan secara streaming melalui akun instagram, youtube dan facebook. Talkshow juga dilakukan secara offline bertempat di Kedai Asco, Sabtu (10/4/2021).

Talkshow mengusung tema Tetap Bersemi di Era Pandemi selain itu, kegiatan ini juga launching kartu member TDA Kediri dan sosialisasi merchant TDA Kediri.

Para leader TDA Kediri..(dok/TDA Kediri)

Kegiatan diikuti kurang lebih 36 orang dan sisanya mengikuti secara online.

Romo Agus Riyadi Bendahara TDA Kediri 3.0 mengatakan, bahwa kegiatan talkshow biasanya dilakukan 2-3 kali dalam 1 bulan offline dan online.

"Sebelum Pandemi, TDA Kediri rutin mengadakan kegiatan 1-2 kegiatan setiap bulan, kami punya program kerja yang sudah dirancang di awal masa bakti kepengurusan, baik Kopdar, Workshop, Business Trip, Technical Class, sampai Family Gathering,"jelasnya.

Talkshow lebih mengenalkan TDA ke banyak pengusaha dan calon pengusaha. Terlebih, saat ini TDA telah ada di 95 daerah Indonesia dan di 5 negara lain.

"Untuk kegiatan pemilihan ketua daerah dilakukan 2 tahun sekali, bulan April pemilihan dan pengukuhan, bulan Juni baru ada SK dan peresmian," jelasnya.

Bincang Santai.(dok/TDA Kediri)

Adapun calon kandidat ketua daerah di antaranya Romo Agus Riyadi Owner QLEEWON.com, SogeMarket.co.id, OrlinIndonesia.co.id, H Fahrudin Owner @KedaiAsCo Ashabul Coffee, Mar Joko Owner Pisau Komando, Agus Supriadi Owner Madu Arrayana dan Firman Wahyu Tama Owner Chandratama Granit.

Sementara itu, H.Fahrudin,ST Sekretaris TDA Kediri menambahkan bahwa talkshow untuk membangkitkan semangat pengusaha untuk tetap produktif, meskipun di tengah pandemi yang tak kunjung usai.

"Jadi, selesai kegiatan Talkshow dan Launching Kartu Member ini tadi dilanjutkan dengan Fit & Proper Test Calon Ketua TDA KEDIRI untuk periode 2021-2023," terangnya.

Dia menyebutkan bahwa tempat duduk bagi yang mengikuti secara offline telah diatur sesuai dengan protokol kesehatan.

"Jadi, tadi dibatasi karena pandemi, kapasitas normal tempatnya cukup 60 kursi, yang hadir sekitar 36 orang lainya mengikuti secara online," ujarnya.