Konten dari Pengguna

Soft Power Melalui E-Sport dengan Mencontoh EWC 2024 Riyadh

Abdullah Akbar Rafsanjani
Mahasiswa Hubungan Internasional dari Universitas Kristen Indonesia
30 Januari 2025 15:15 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdullah Akbar Rafsanjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Tentang Soft Power dan Hubungannya dengan Game
Dalam Hubungan Internasional, power merupakan kata yang sering dipakai untuk menjelaskan kemampuan suatu negara untuk mempengaruhi negara lain. Power dikategorikan menjadi beberapa bentuk dan salah satunya adalah Soft Power yang merupakan kekuatan yang membuat negara lain suka atau mengikuti apa yang dilakukan negara tersebut tanpa paksaan dan biasanya mereka mengikuti karena terlihat keren atau ada nilai yang dikagumi. Merujuk artikel Giulio M. Gallarotti yang berjudul Soft Power: What it is, Why it’s Important, and the Conditions Under Which it Can Be Effectively Used (2011) menjelaskan bahwa komponen Soft Power harus menekankan elemen-elemen seperti pendidikan, diplomasi budaya, dan citra internasional.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin terhubungnya dunia global sekarang, Soft Power lebih relevan dibandingkan Hard Power yang menekankan aspek militer atau tekanan ekonomi untuk mempromosikan kepentingan nasional. Soft Power memungkinkan negara menciptakan lingkungan internasional yang kondusif, contoh penggunaan soft power bisa dengan memakai budaya suatu negara, film, hingga game dan Esport. Seiring dengan semakin majunya teknologi yang akhirnya membuat game menjadi suatu industri yang akhirnya melahirkan olahraga elektronik/Esport yang akhirnya bisa dijadikan alat efektif untuk membangun Soft Power karena daya tariknya yang kuat seperti apa yang dilakukan Arab Saudi sebagai tuan rumah Esport World Cup 2024 Riyadh.
Mengapa Arab Saudi Melakukan Ini?
Sedikit penjelasan tentang Esport World Cup 2024 yang dirujuk dari situs Liquipedia. EWC 2024 merupakan turnamen game yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi dan menampilkan kompetisi 22 game yang berbeda dan diantaranya populer di Indonesia seperti Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire, hingga PUBG Mobile dengan total jumlah hadiah $60.000.000 USD. Turnamen ini dimulai dari 28 Juni 2024 hingga 25 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Arab Saudi tidak terlepas dari tujuan visi 2030 yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang ingin menciptakan ekonomi yang lebih beragam dan berkelanjutan serta mulai mengurangi ketergantungan sektor produksi minyak sebagai tulang punggung ekonomi Arab Saudi. Sektor gaming atau Esport berperan sebagai pendorong untuk sektor hiburan dan teknologi, menciptakan peluang ekonomi baru dan pekerjaan, serta menarik investasi global dan ini selaras dengan visi 2030 Arab Saudi. Merujuk artikel Dean, T. (2023). Will Saudi Arabia’s big bet on the Qiddiya gaming and esports city pay off? pada situs VentureBeat menjelaskan seberapa ambisiusnya Arab Saudi dalam mengeksekusi ini, terlihat dengan adanya Qiddiya City yang merupakan kota gaming dan Esport yang terletak di dekat Riyadh sebagai tempat diselenggarakannya Esport World Cup 2024 dengan dana investasi publik sebesar $37 miliar dan bertujuan menciptakan 325.000 pekerjaan pada 2030.
ADVERTISEMENT
Dampaknya terhadap Ekonomi Arab Saudi dan Citra Internasional
Menjadi tuan rumah acara besar seperti Esports World Cup 2024 membantu Arab Saudi memperluas sektor non-minyak dan menarik investasi asing yang akhirnya meningkatkan citra Arab Saudi di mata dunia sebagai pusat teknologi dan hiburan. Ini juga membantu menunjukkan bahwa Arab Saudi memiliki kemajuan dalam bidang yang lebih modern dan populer, Dengan menyelenggarakan EWC 2024, Arab Saudi ingin menunjukkan bahwa mereka terbuka terhadap inovasi dan teknologi baru tidak seperti citra lamanya yang dikenal dengan kebijakan sosial dan budaya yang kaku dan konservatif. Ini juga merupakan cara untuk menarik investasi asing yang akhirnya berefek pada ekonomi Arab Saudi yang sudah lama bertumpu pada sektor minyak dan menunjukkan bahwa mereka adalah pemain utama dalam industri Esports global.
ADVERTISEMENT
Laporan PwC dan Federasi Esports Saudi menyebutkan bahwa sektor game dan Esport di Arab Saudi diproyeksikan menyumbang USD 13,3 miliar terhadap PDB. Pertumbuhan ini didukung oleh infrastruktur seperti arena game seperti Qiddiya City, turnamen global, dan komunitas game yang besar. Dengan 23,5 juta gamer (67% populasi), Arab Saudi menonjol sebagai pemain utama di Timur Tengah. Strategi ini mendukung diversifikasi ekonomi di bawah visi 2030.
Mencontoh Hal Tersebut Untuk Meningkatkan Soft Power Indonesia
Dengan melihat seberapa signifikannya industri Esport terhadap suatu negara, sudah pastinya Indonesia bisa mencontoh hal tersebut apalagi Indonesia memiliki jumlah pemain game yang besar bahkan pada 2025 diprediksi akan ada 192,1 juta orang yang bermain game. Jumlah ini tentunya sangat besar apabila dibandingkan dengan jumlah orang yang bermain game di Arab Saudi, hal ini sudah menggambarkan seberapa potensialnya Esport jika kita maksimalkan sebagai sarana pengembangan Soft Power Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat apa yang dilakukan Arab Saudi kita bisa mencontoh beberapa hal, antara lain:
1. Mengembangkan Esport dengan orientasi industri yang mapan dan berkelanjutan hingga ke masa depan. Contohnya pembangunan infrastruktur seperti perangkat game, jaringan, dan tempat yang mumpuni dalam melakukan turnamen Esport seperti apa yang dilakukan Arab Saudi dengan Qiddiya City demi EWC 2024.
2. Mengembangkan komunitas Esport dengan baik. Contohnya saat Arab Saudi menjadi tuan rumah EWC 2024 yang akhirnya berefek dalam pengembangan talenta lokal serta meningkatkan popularitas olahraga elektronik ini. Tentu dengan pendidikan dan pengembangan keterampilan dalam Esport akan membantu komunitas dalam bersaing di kancah internasional dibuktikan dengan Team Falcons dari Arab Saudi yang mampu menjadi posisi pertama peraih medali dalam EWC 2024.
ADVERTISEMENT
3. Menunjukkan atau melakukan diplomasi budaya. Contohnya di EWC 2024, Arab Saudi menunjukkan budaya mereka melalui kostum, musik, makanan, bahkan elemen visual kepada tim-tim internasional yang hadir pada turnamen EWC 2024.
Dengan mencontoh hal-hal diatas dan memaksimalkannya, maka game yang awalnya hanya untuk sekedar bermain bisa menjadi alat efektif untuk membangun, mengembangkan, dan menguatkan Soft Power Indonesia. Bahkan, mampu menjadi daya tarik ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional karena bisa menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru seperti yang terjadi di Arab Saudi. Hingga menciptakan citra positif bahwa Indonesia adalah negara yang modern dan menarik untuk dikunjungi karena memiliki industri Esport yang populer.
Daftar Referensi:
Nye, J. S. (2004). Soft Power: The Means to Success in World Politics. Public Affairs.
ADVERTISEMENT
Gallarotti, G. M. (2011). Soft power: What it is, why it’s important, and the conditions under which it can be effectively used. Journal of Political Power, 4(1), 25–47.
https://www.researchgate.net/profile/Giulio-Gallarotti/publication/49519565_Soft_Power_What_it_is_Why_it%27s_Important_and_the_Conditions_Under_Which_it_Can_Be_Effectively_Used/links/5802968d08ae1c5148cf3590/Soft-Power-What-it-is-Why-its-Important-and-the-Conditions-Under-Which-it-Can-Be-Effectively-Used.pdf
Rachman, J. B., Adityani, S., Suryadipura, D., Prawira Utama, B., Aprilia, B., Suherman, A., Alfaizi, K., & Author, C. (n.d.). Esport Sebagai Sumber Soft Power Indonesia: Sosialisasi Kepada Anak Muda History Article. https://doi.org/10.31960/caradde.v3i2.462
Zawya. (2023). Saudi Qiddiya declared the official venue to host 2024 Esports World Cup. https://www.zawya.com/en/life/sports/saudi-qiddiya-declared-the-official-venue-to-host-2024-esports-world-cup-i9x7ektl
Dean, T. (2023). Will Saudi Arabia’s big bet on the Qiddiya gaming and esports city pay off? VentureBeat. https://venturebeat.com/games/will-saudi-arabias-big-bet-on-the-qiddiya-gaming-and-esports-city-pay-off-the-deanbeat/
PwC. (2024). Saudi Arabia stands to gain USD 13 billion from esports by 2030. Diakses dari https://www.pwc.com/m1/en/media-centre/2024/saudi-arabia-stands-to-gain-us13-billion-from-esports-by-2023.html.
ADVERTISEMENT
Liquipedia. (n.d.). Esports World Cup 2024. Retrieved January 26, 2025, from https://liquipedia.net/esports/Esports_World_Cup/2024
iNews.id. (2024, 19 Februari). Gamer di Indonesia Terbesar di Asia, Kemenparekraf Apresiasi Perpres Industri Gim Nasional. https://www.inews.id/travel/destinasi/gamer-di-indonesia-terbesar-di-asia-kemenparekraf-apresiasi-perpres-industri-gim-nasional.