Waspada Sleep-Related Eating Disorders, Apa Itu?

Ilustrasi SRED (sumber:https://pixabay.com)

Gangguan makan ketika tidur (SRED) menyebabkan orang makan saat mereka sedang tidur. Mereka biasanya memiliki sedikit ingatan atau tidak ingat apa yang mereka makan ketika malam hari. SRED cenderung terjadi dengan gangguan tidur lainnya, seperti sindrom kaki gelisah/restless leg syndrom (RLS). Beberapa obat, termasuk obat penenang untuk insomnia, dapat menyebabkan SRED. Perawatan termasuk obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

Apa itu Sleep-Related Eating Disorders (SRED)

Gangguan makan ketika tidur (SRED) adalah jenis parasomnia (perilaku abnormal yang terjadi selama tidur). Itu menyebabkan orang makan saat mereka sedang tidur. Ketika mereka bangun, mereka memiliki sedikit atau tidak ingat apa yang mereka lakukan.

SRED dapat terjadi akibat obat-obatan tertentu, seperti obat penenang yang membantu tidur. Itu juga bisa terjadi pada orang yang memiliki gangguan tidur lainnya, seperti sindrom kaki gelisah (RLS). SRED berbahaya karena dapat menyebabkan cedera selama proses memasak, seperti luka bakar dan luka sayat. Beberapa orang dengan kondisi ini juga memakan zat bukan makanan yang mungkin beracun.

Penyedia layanan kesehatan mengobati SRED dengan menghentikan obat yang menyebabkannya. Penyedia Anda mungkin juga meresepkan obat untuk mengobati gangguan tidur lainnya atau merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.

Apa Saja Jenis Sleep-Related Eating Disorders (SRED)

Ada dua jenis SRED :

• Gangguan makan ketika tidur yang diinduksi oleh obat: SRED yang diinduksi oleh obat dihasilkan dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat untuk mengobati insomnia.

• Gangguan makan primer ketika tidur: SRED primer memengaruhi orang yang memiliki gangguan tidur lainnya. Jenis SRED ini bukan hasil dari minum obat. Tetapi menggunakan obat lain dapat memperburuk SRED primer.

SRED tidak sama dengan night eating syndrom (NES). Syndrom makan malam adalah gangguan yang menyebabkan orang terbangun dan makan beberapa kali dalam semalam agar bisa tertidur kembali. Tidak seperti SRED, orang dengan NES makan saat mereka benar-benar bangun dan ingat makan di pagi hari.

Seberapa sering orang mengalami SRED?

SRED juga disebut gangguan makan terkait tidur nokturnal (NS-RED), gangguan ini paling sering terjadi pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun. Tetapi dapat memengaruhi semua jenis kelamin dan usia. Antara 1% dan 5% orang dewasa mengalami parasomnia (perilaku tidak biasa saat tidur).

Apa saja gejala SRED?

Gejala gangguan makan terkait tidur meliputi:

• Sering tidur sambil makan: SRED biasanya terjadi setiap malam tetapi mungkin hanya terjadi tiga atau empat kali seminggu. Mereka juga bisa terjadi beberapa kali dalam semalam.

• Tidak ada ingatan dalam SRED: Jika Anda mengalami SRED, Anda mungkin memiliki sedikit ingatan atau tidak ingat ketika bangun dari tempat tidur dan makan.

• Makan makanan yang mengandung zat beracun: Terkadang, penderita SRED makan atau minum yang bukan makanan, seperti ampas kopi, pemutih, atau puntung rokok. Mereka mungkin juga makan makanan beku atau mentah, yang dapat menyebabkan keracunan.

• Cedera yang tidak disengaja: Karena Anda tertidur atau tertidur sebagian selama SRED, Anda dapat memotong atau membakar diri sendiri. Anda juga dapat menyalakan api atau menyalakan oven terlalu tinggi saat memasak.

• Konsekuensi kesehatan: Banyak orang dengan SRED mengalami kenaikan berat badan, kelelahan, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.

Apa yang menyebabkan terjadinya SRED?

SRED yang diinduksi oleh obat dihasilkan dari penggunaan obat penenang-hipnotik untuk mengobati insomnia, terutama zolpidem (Ambien®). Obat ini memperlambat aktivitas otak untuk membantu Anda tertidur dan tetap tertidur. Beberapa obat antipsikotik dan antidepresan juga dapat menyebabkan SRED.

Karena mengubah aktivitas otak, obat ini dapat menyebabkan beberapa orang melakukan aktivitas saat mereka sedang tidur. Mereka mungkin menyiapkan makanan, mengendarai mobil atau bermain. Sering kali, orang tidak ingat melakukan aktivitas ini saat bangun tidur.

Para ahli tidak mengetahui penyebab pasti dari SRED primer. Tetapi orang dengan SRED primer sering mengalami masalah tidur lainnya, seperti berjalan dalam tidur atau sindrom kaki gelisah. Gangguan tidur ini diturunkan dalam keluarga. Anda mungkin lebih mungkin mengalami SRED jika Anda atau salah satu anggota keluarga Anda mengalami gangguan tidur.

Apa saja risiko gangguan makan ketika tidur?

Anda memiliki risiko SRED yang lebih tinggi jika memiliki gangguan tidur lainnya, termasuk:

• Sindrom kaki gelisah (RLS).

• Tidur berjalan.

• Narkolepsi.

SRED lebih mungkin terjadi ketika tidur Anda tidak cukup. Jadi, kondisi yang mengganggu tidur Anda juga bisa membuat Anda berisiko, di antaranya:

• Mendengkur.

• Apnea tidur obstruktif (OSA).

Anda lebih mungkin mengalami SRED jika Anda:

• Dekat dengan seseorang yang berjalan sambil tidur.

• Merasa stres atau kurang tidur di siang hari.

• Memiliki gangguan makan seperti bulimia nervosa.

• Mengalami kecemasan atau depresi.

• Minum obat tertentu, termasuk beberapa obat penenang untuk membantu Anda tidur, obat antidepresan atau antipsikotik.

Bisakah saya mencegah SRED?

Anda dapat menurunkan risiko SRED akibat obat dengan tidak mengonsumsi obat penenang untuk membantu Anda tidur. Jika Anda menggunakan obat antipsikotik, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah obat tersebut dapat menyebabkan SRED.

Mungkin tidak mungkin untuk mencegah SRED dan parasomnia lain yang tidak diketahui penyebabnya. Jika Anda memiliki riwayat berjalan dalam tidur, RLS, sleep apnea, atau narkolepsi, bicarakan dengan penyedia Anda. Mengobati gangguan tidur ini dapat menurunkan risiko SRED Anda.

Kapan saya harus menemui penyedia layanan kesehatan terkait SRED?

Segera temui layanan kesehatan jika Anda curiga mengalami gangguan makan tidur yang tidak terkontrol. Gangguan makan ketika tidur bisa berbahaya bagi kesehatan Anda dan kesehatan keluarga Anda.