Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Politik Digital Samudra Biru Asean
26 Januari 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Abdurrofi Abdullah Azzam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Politik digital samudra biru Asean menantang partai-partai politik Indonesia untuk transformasi dari samudra merah dalam Pemilu 2024 dengan menciptakan ruang pasar politik baru dengan hasil kebijakan inovasi, integrasi, dan infrastruktur abad 21.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alih-alih membagi permintaan yang ada dan sering menyusut serta membandingkan pesaing, strategi politik digital samudra biru adalah tentang menumbuhkan permintaan dan menghancurkan jauh dari kompetisi marak menggunakan media hingga platform teknologi.
Pencipta samudra biru, secara mengejutkan, tidak menggunakan kompetisi sebagai patokan mereka namun mengikuti logika strategis yang berbeda yang disebut inovasi nilai demokrasi Asean.
Generasi Z tidak hanya memberikan tantangan partai politik tetapi juga menunjukkan kepada mereka bagaimana mencapainya dapat melangkah ke tantangan untuk menciptakan samudra biru dengan cara yang cerdas dan bertanggung jawab, yaitu memaksimalkan peluang dan meminimalkan risiko inovasi nilai demokrasi Asean.
ADVERTISEMENT
Ruang pasar politik digital baru karena menyadari bahwa untuk menang bangsa Asia tenggara di masa depan, partai politik Indonesia harus berhenti bersaing satu sama lain merah mewakili semua partai politik yang ada hari ini untuk kepentingan jangka pendek.
Untuk memahami apa yang telah dipikirkan dalam artikel Politik Digital Samudra Biru Asean, bayangkan alam semesta pasar terdiri dari dua jenis samudra: samudra merah dalam pemilu 2024 berbasis rakyat Indonesia dan samudra biru pemilu Asean berbasis rakyat Asia Tenggara untuk menentukan rotasi kepemimpinan Asean.
Samudra adalah ruang pasar yang dikenal Indonesia sebagai nenek moyang bangsa pelaut dan samudra biru menunjukkan semua yang tidak ada saat ini bersifat abstrak seperti pemilu Asean.
Ini adalah ruang dimensi yang tidak diketahui seperti partai politik akan dikonstelasikan di Asean sebagai satu-satunya jalan untuk meraih keuntungan dan peluang pertumbuhan baru, mereka juga perlu menciptakan samudra biru dalam demokrasi digital.
ADVERTISEMENT
Manfaat yang dirasakan warga baru bernama Asean sebatas bebas visa kunjungan dan partai politik di Indonesia yang dominan fokus kerja strategi selama hampir terakhir adalah pada strategi samudra merah berbasis persaingan politik nasional merebutkan kursi lembaga eksekutif dan legislatif dalam pemilu 2024 di Indonesia.
Samudra merah akan selalu penting dan akan selalu menjadi fakta kehidupan politik nasional namun strategi samudra Biru Asean adalah fitur kehidupan baru konsultasi manajemen tidak pernah terdengar atau baru saja mulai muncul pada saat itu membangun peradaban.
Sekarang putar waktu kembali beberapa tahun ke depan politik digital hingga demokrasi digital Asean akan bernilai miliaran dolar muncul saling menguntungkan dan berarti yang tampak menggembirakan.
Karena itu, terhadap situasi dan kondisi saat ini perlu dilakukan perubahan besar-besaran yang dimulai dari satu titik, namanya perubahan demokrasi Asean adalah membuat raksasa demokrasi digital membangun peradaban dari bangsa Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Demokrasi Asean yang dilahirkan membawa kemerdekaan rakyat Asia Tenggara yang sebenarnya, melainkan menimbulkan kekuasaan rakyat peningkatan bertahap dalam samudra merah ruang pasar politik yang ada dalam membangun peradaban demokrasi.
Demokrasi Asean menjadi ada "luar biasa" atau "visioner" yang bertahan lama karena yang terus-menerus mengungguli pasar politik dan berulang kali menciptakan samudra biru karena “visioner” yang terus mengungguli pasar politik yang pernah ada di Indonesia.
Apa yang secara konsisten memisahkan negara pemenang dari negara pecundang dalam menciptakan warna biru samudra adalah pendekatan mereka terhadap strategi demokrasi dalam melampaui apa yang harapan pemilih terhadap pemimpin Asia Tenggara.
Beda bentuk kepemimpinan dan fungsi, beda tujuan sebagai pembangunan kebutuhan masyarakat Asia Tenggara yang terintegrasi di Asean yang disebut koridor harga massa untuk membantu manajer menemukan harga yang tepat untuk tawaran yang menarik, yang, dengan jalan, dan belum tentu harganya lebih mahal dari Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Pembangunan melibatkan dua yang berbeda tetapi langkah-langkah yang saling terkait siap terima dan membayar untuk transformasi terhadap pilih pemimpin Asean yang otentik saja, jangan yang berkosmetik sehingga bangsa Asia tenggara enggak ingin Asean terkotak-kotak lagi apalagi perang saudara bangsa Asia Tenggara.
Persaudaraan kebangsaan Asia Tenggara yang demikian ini harus didahulukan mengingat hal ini sejalan dengan cita-cita para pendahulu bangsa yang ingin mempersatukan bangsa, meningkatkan keuntungan akan berarti peningkatan biaya dalam kelipatan yang tidak mungkin diberikan anggaran dalam pembangunan besar.
Dengan demikian rekonstruksionis, tantangan strategis terlihat demokrasi Asean sangat berbeda, permintaan ekstra ada di luar sana, dan sebagian besar belum dimanfaatkan dalam "kombinasi" dan "rekombinasi" dalam mememformulasikan kebijakan inovasi, integrasi, dan infrastruktur abad 21 di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT