3 Keajaiban Dunia Kuno yang Telah Hilang (2)

Patung Colossus di Rhodes | Wikimedia Commons

Bukti peradaban zaman kuno sering kali menjadi tahapan awal bagi manusia dalam memahami berbagai bidang arsitektur hingga keindahan artistik. Tak sedikit juga penemuan bangunan megah, sisa kemewahan dari suatu peradaban, mengandung nilai luhur hidup dari masyarakatnya saat itu.

Apa yang sudah dibuat oleh orang-orang pada masa lampau itu merupakan pencapaian ilmu pengetahuan yang mencenangkan. Terkadang, para sejarah dan arkeolog pun masih dibuat takjub pada saat ini, memahami betapa luar biasanya peninggalan dari masa lalu. Berikut ini ialah contohnya, tiga karya arsitektur terhebat yang diklaim keajaiban dunia kuno. Meski sayangnya, tidak ada satu pun yang bisa kita lihat lagi pada saat ini.

Patung Colossus di Rhodes

Patung Colossus di Rhodes | Wikimedia Commons

Didirikan pada tahun 282 SM, Patung Colossus di Rhodes hanya bertahan kurang dari 60 tahun. Patung Agung Dewa Matahari Helios ini menghabiskan waktu pengerjaan selama 12 tahun, oleh pematung Chares dari Lindos; dan dibuat untuk merayakan kemenangan militer.

Legenda menyebutkan bahwa orang-orang Rhodes rela menjual peralatan yang ditinggalkan oleh musuh demi membayar pembuatan Colossus. Mereka melebur senjata rampasan perang untuk dijadikan bahan dasar perunggu dan besi; dan menggunakan menara pengepungan sebagai perancah pada patung.

Patung itu benar-benar gagah. Berdiri setinggi 32 meter, memegang obor, mengangkangi pintu masuk pelabuhan, dan memungkinkan kapal berlayar melalui celah di antara dua kakinya.

Sial, Colossus masih belum cukup kuat untuk menahan gempa bumi pada 226 SM, dan roboh ke tanah menjadi berkeping-keping. Orang-orang Rhodes enggan membangunnya kembali (karena biaya yang sangat mahal), meski sudah diberitahu oleh seorang peramal bahwa mereka telah menyinggung Dewa Helios.

Mercusuar Alexandria

Mercusuar Alexandria | Wikimedia Commons

Mercusuar Alexandria yang memiliki dimensi tinggi 117 meter termasuk salah satu keajaiban dunia kuno. Peneliti menyebut bahwa mercusuar Alexandria ini telah dibangun pada abad ke-3 SM. Konstruksi yang berdiri kokoh di pulau kecil bernama Pharos ini merupakan pintu gerbang dari pelabuhan besar di Kota Alexandria.

Kota ini sebenarnya sudah terkenal oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, lantaran kemajuan peradabannya yang maju pesat, sehingga kita mafhum jika pelabuhan di kota tersebut begitu ramai dikunjungi, sebagai pusat roda perekonomian.

Kuil Artemis

Kuil Artemis | Wikimedia Commons

“Aku telah melihat tembok Babilonia yang tinggi yang merupakan jalan untuk kereta kuda, dan patung Zeus di dekat Alfeus ... tetapi ketika saya melihat Kuil Artemis yang menjulang ke awan, keajaiban lain itu kehilangan kecemerlangannya ..." begitu tutur Antipater dari Sidon yang begitu takjub akan kemebagahan Kuil Artemis.

Kuil itu telah beberapa kali runtuh, hancur, dan dibangun kembali selama beberapa kali. Keajaiban dunia kuno ini berulang kali dihancurkan oleh banjir pada abad ke-7 SM, dibakar oleh seorang pencari sensasi bernama Herostratus pada 356 SM, dan diserang oleh bangsa Goth dari Jerman Timur pada abad ke-3.

Penghancuran terakhirnya terjadi pada tahun 401 M. Meninggalkan sangat sedikit sisa-sisa kuil, kecuali pecahan-pecahan yang kini disimpan oleh British Museum.

Referensi: