Konten dari Pengguna

Akhir Hidup Keluarga Kanibal Sawney Bean di Skotlandia (2)

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
21 April 2020 13:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alexander "Sawney" Bean | Kredit foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alexander "Sawney" Bean | Kredit foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Setelah hampir dua dekade aksi kanibalisme dilakukan oleh keluarga Alexander "Sawney" Bean, pada suatu malam yang sial, tindakan bengis mereka ketahuan. Alexander, istrinya (Agnes Douglas), dan anak-cucunya yang inses, pun mesti mempertanggungjawabkan segenap perilaku amoralnya kepada orang-orang Ayrshire, Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Kala itu, mereka berencana merampok sepasang suami istri yang habis pulang dari pasar malam, dengan membagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menyergap si wanita dan kelompok kedua menyergap si pria. Keluarga Beane mulai beraksi menyerang korban wanita, tetapi kelompok kedua gagal menyergap si pria karena melawan dengan kudanya.
Pada saat bersamaan muncul belasan orang yang sedang melintasi tempat kejadian perkara. Melihat keributan dalam perampokan, belasan orang ini berupaya membantu korban pria. Pertempuran singkat nan sengit membuat Keluarga Beane terpojok dan untuk pertama kalinya meninggalkan bukti-bukti kejahatan.
Tak pernah terjadi sebelumnya, kali ini posisi Keluarga Bean benar-benar tersudutkan oleh bukti dan sejumlah saksi, karena orang-orang telah melihat mayat wanita yang termutilasi.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, berita tentang kejahatan Keluarga Bean pun menyebar meluas hingga membuat Raja James VI turun tangan. Ia segera datang ke Ayrshire dengan pasukan, yang terdiri dari empat ratus orang dan sekawanan anjing pelacak.
Lewat bantuan sekelompok penduduk setempat, mereka melakukan perburuan terbesar yang pernah terjadi di Skotlandia, dengan manusia bejat sebagai manusia. Pencarian diperluas, dari mulai pedesaan hingga ke garis Pantai Ayrshire.
Kemudian anjing pelacak yang dibawa Raja James VI dapat mencium aroma daging manusia yang sudah membusuk di sekitar gua, yang ternyata merupakan tempat persembunyian Keluarga Beane. Ketika pasukan memasuki gua, mereka terperangah melihat dinding gua dipenuhi potongan-potongan anggota tubuh manusia, layaknya daging yang tergantung di toko daging. Belum lagi tumpukan pakaian, jam tangan, cincin, dan tulang belulang manusia, yang berserakan di lantai gua.
ADVERTISEMENT
Untuk kedua kalinya, pertempuran singkat pun terjadi kala Keluarga Beane berupaya melepaskan diri dari serbuan pasukan. Dari penyergapan ini, 48 orang ditangkap dan dibawa secara langsung ke Edinburg oleh Raja James VI untuk diadili.
Semua yang ditemukan oleh pasukan di dalam gua itu cocok dengan ciri-ciri daftar orang hilang, yang telah dianggap tak akan pernah bisa dia ungkapkan. Semua bukti dari aksi kejam Keluarga Beane pun terlihat secara gamblang oleh hakim pengadilan.
Keesokan hari setelah persidangan, 27 pria dari Keluarga Beane menerima hukuman potong kaki dan tangan serta dibiarkan mati kehabisan darah. Sedangkan 21 wanitanya dipaksa untuk melihat kematian saudaranya, lalu kemudian dibakar hidup-hidup dalam api.
Sumber:
ADVERTISEMENT