Amazake, Minuman 'Super' Tradisional Jepang

Foto: Amazake | Wikimedia Commons

Amazake, yang terkadang diklaim sebagai minuman super, merupakan salah satu minuman tradisional Jepang yang memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut. Sake manis ini ini pertama kali dikembangkan pada periode Kofun, sekitar tahun 250 hingga 538 Masehi, dan hebatnya masih cocok untuk gaya hidup sehat masyarakat modern Jepang pada abad ke-21.

Awalnya, amazake terbentuk dari teknik fermentasi dan pengawetan makanan, yang dibuat dengan cara merebus nasi, air, koji, dan jamur berfilamen. Minuman ini mengandung sejumlah nutrisi dan bakteri yang sangat baik terhadap usus. Amazake kemudian menjadi sangat populer sejak disebut dalam Nihon Shoki, sebuah teks sejarah Jepang yang disusun pada tahun 720 Masehi.

Menurut pameran minuman Fodex Jepang, pada tahun 2016 dan 2017, penjualan amazake melonjak tinggi mencapai 134,8%. Saat itu, fermentasi mandiri di rumah juga mulai digemari. Banyak orang Jepang membuatnya untuk pagi dan sore hari. Walhasil, siapa pun yang datang ke Jepang dapat menemukan amazake siap saji di berbagai kafe dan toko serba ada (juga apabila berniat untuk meraciknya sendiri).

Foto: Seseorang Sedang Menikmati Amazake | Flickr/Yosomon

Amazake memiliki tekstur yang kental, mirip seperti bubur belum matang dengan nasi yang belum sepenuhnya hancur. Ada sekitar 80 kalori per 100g yang terkandung di dalamnya, dengan beberapa nutrisi, seperti B6, asam folat, asam ferulat, serat, glukosa, yang di mana itu menjadi sangat sehat untuk pertumbuhan rambut, penurunan berat badan, pemulihan dari mabuk, dan sering bab.

Selain menyehatkan, amazake juga sangat bermanfaat untuk kecantikan. Minuman ini sangat disukai oleh para anggota komunitas kecantikan di Jepang. Amazake juga mengandung bahan seperti ergothioneine dan antioksidan yang memiliki efek untuk menekan penuaan pada kulit.

Referensi: