Buku Langka Karya Isaac Newton Ditemukan di Prancis

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
7 Maret 2020 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Buku karya Isaac Newton
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Buku karya Isaac Newton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ahli konservasi di Prancis telah menemukan buku sains terlangka karya ahli fisika terkenal Isaac Newton. Buku ini merupakan cetakan pertama yang diterbitkan pada tahun 1687 dan hanya diproduksi sebanyak 400 buku.
ADVERTISEMENT
Vannina Schirinsky-Schikhmatoff, seorang direktur konservasi di perpustakaan warisan publik Fesch yang berlokasi di Ajaccio, Prancis tanpa sengaja menemukan buku karya Newton ketika sedang mempelajari sebuah indeks dari pendiri perpustakaan, Lucien Bonaparte, yang merupakan salah satu saudara lelaki dari seorang negarawan terkenal sekaligus pimpinan militer Napoleon Bonaparte. Lucien memang dikenal menyukai buku dan memiliki koleksi 50.000 buku, dapat dikatakan buku karya Newton yang ada dalam koleksinya itu telah berumur sekitar 300 tahun.
Foto: Isaac Newton
Isaac Newton adalah fisikawan, matematikawan dan ahli astronomi yang sangat dihormati diseluruh dunia. Teorinya telah membantu kita memahami tentang gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Salah satu karyanya yang populer adalah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, terdiri dari 3 jilid dan kini menjadi buku sains terlangka dan termahal diseluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam karya itu, Newton menguraikan mengenai hukum fisika universal tentang gravitasi dan gerak, membantu menjelaskan fenomena yang sebelumnya dijelaskan oleh para ilmuwan terkenal seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Menurut Universitas Stanford terdapat tiga hukum gerak terkenal yang tercantum dalam buku tersebut yaitu:
Pada awalnya karya besar itu kemungkinan tidak akan pernah diterbitkan, jika bukan karena upaya seorang astronom terkenal Inggris bernama Edmond Halley (namanya diabadikan menjadi nama salah satu komet yaitu komet Halley). Halley-lah yang mendorong Newton untuk menuangkan ide dan teorinya dalam bentuk teks dan membantu proses editing karya sang fisikawan tersebut. Halley juga terlibat menanggung sebagian besar biaya pencetakan karena Royal Society (akademi ilmiah independen tertua di dunia) kala itu kehabisan dana dan tidak mampu lagi membiayai proyek.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan The Guardian, setelah cetakan pertama buku Newton ini dipublikasikan dan didistribusikan ke seluruh daratan Eropa, barulah kemudian mulai banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Akan tetapi, cetakan pertama Philosophiae ini sangatlah di hargai mengingat hanya sekitar 400 buku yang diproduksi.
Ternyata di perpustakaan Fesch penemuan buku langka bukanlah pertama kalinya. Pada 2018 lalu, Schikmatoff pernah menemukan “Thesaurum Hyeroglyphicorum”, yakni sebuah studi tentang Hieroglif Mesir yang berasal dari tahun 1610-sekitar 200 tahun sebelum Jean-Francois Champollion dari Prancis menguraikan bagian-bagian Batu Rosetta.
ADVERTISEMENT
Sumber: nytimes.com |theguardian.com | newsweek.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org