Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dendam Amerika Untuk Jepang dari Pearl Harbor
7 Desember 2017 18:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Serangan mendadak Jepang pada 7 Desember 1941 memaksa Amerika Serikat tak dapat menolak keikutsertaannya di Perang Dunia II.

Foto: britannica.com
ADVERTISEMENT
Menurut History, Presiden Franklin D. Roosevelt sebetulnya sudah tahu, perundingan diplomatik yang gagal antara Amerika dan Jepang kemungkinan akan segera diikuti dengan perang.
Namun kondisi tersebut tak cepat ditanggapi untuk meningkatkan keamanan angkatan laut.
Saat itu hari Minggu pagi, banyak personil militer Amerika masih diberikan izin menghadiri ibadah keagamaan. Sedangkan dua operator radar tiba-tiba melihat kelompok besar pesawat terbang Jepang menuju Pearl Harbor dari arah utara.
Amerika tak punya persiapan dan belum siap akan kejutan dahsyat. Lima kapal perang, tiga kapal perusak, dan tujuh kapal tipe lainnya hancur seketika. Lebih dari 200 pesawat hancur.
Tentu yang paling menyakitkan adalah tewasnya 2.400 orang Amerika, yang meski berjuang menunda kematian tapi yang mereka alami sejatinya bukan perang. Ini serangan sepihak yang juga melukai 1.200 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Jepang tak mendapatkan perlawanan berarti, mereka hanya kehilangan 30 pesawat dan lima kapal selam cebol. Serta kurang dari 100 orang pasukan Jepang yang tewas.
Sehari pasca serangan Pearl Harbor, kongres menyetujui resolusi yang mengakui perang antara Amerika-Jepang.
Setelah itu, kita pun tahu bagaimana brutalnya Perang Dunia ke-2, sampai akhirnya dendam Amerika dibayarkan lewat bom atom di Hirosima-Nagasaki.