news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunung Berapi Putih Harrat Khaybar di Madinah

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 Desember 2019 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari jutaan peziarah yang mengunjungi kota suci Madinah, Arab Saudi, untuk salat di Masjid Nabawi, hanya sedikit orang yang menyadari bahwa kota ini dibangun di atas aliran basal gunung berapi yang sudah tak aktif lagi. Tempat tersebut dikenal sebagai Harrat Khaybar sebuah gunung berapi putih paling langka. Disebut demikian karena batuan berwarna terang yang disebabkan oleh adanya sejenis batuan beku biru-abu-abu muda yang bersifat alkali dan kaya silika yang disebut comendite.
Foto: Gunung berapi Harrat Khaybar adalah salah satu ladang vulkanik terbesar Arab
Gunung berapi Harrat Khaybar adalah salah satu ladang vulkanik terbesar di Arab dan mencakup lebih dari 14.000 km persegi. Medan vulkanik terbentuk oleh letusan sepanjang 100 kilometer.Riwayat letusan terakhir yang terekam peneliti sudah terjadi antara 600-700 masehi.
ADVERTISEMENT
Harrat Khaybar berisi berbagai jenis batuan vulkanik dan bentang alam yang spektakuler. Salah satu yang paling ikonis adalah foto yang diambil awak Ekspedisi 16 di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada bulan Maret 2008.
Struktur simetris Harrat Khaybar adalah tufa kerucut yang terbentuk dari letusan lava yang bertemu air. Kombinasi ini menghasilkan endapan piroklastik yang basah dan lengket yang dapat membangun struktur kerucut yang curam, terutama jika endapan tersebut terkonsolidasi dengan cepat.
Foto: Batuan beku biru-abu-abu muda yang bersifat alkali dan kaya silika yang disebut comendite hanya bisa di hasilkan oleh Harrat Khaybar
Jenis lava pada Harrat Khaybar yang tidak biasa pertama kali ditemukan di Queensland Australia di pegunungan Glass House. Hal yang sama juga terdapat di Sardinia, Corsica, Ascension Island, Ethiopia, Somalia, dan beberapa daerah lain di Afrika Timur.
Kehadiran tufa kerucut pada Harrat Khaybar menunjukkan pada periode aktivitas vulkanik iklimnya lebih basah dibandingka sekarang. Saat ini, wilayah ini sangatlah kering dengan sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada curah hujan tahunan yang menyebabkan kurangnya vegetasi.
ADVERTISEMENT
Sumber: english.alarabiya.net| nasa.gov | amusingplanet.com