Kisah Leon Theremin, Mata-Mata Pencipta Alat Musik 'Sihir'

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
13 Mei 2020 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bagi peradaban manusia pada awal abad ke-20, ketika ilmu pengetahuan soal listrik dan elektronik masih belum sepopuler saat ini, Theremin sebanding dengan keajaiban sains yang sulit dicerna oleh akal. Tanpa tuts, tanpa dawai, dan tentunya tanpa kunci, instrumen ini mengeluarkan suara bernada hanya dengan dua batang logam dan bahkan tidak disentuh sama sekali oleh pemainnya.
ADVERTISEMENT
"Theremin dianggap sihir pada masa itu," ungkap Albert Glinsky, penulis buku Theremin: Ether Music and Espionage.
Pencipta alat itu ialah Lev Sergeyevich Termen, fisikawan muda asal Uni Soviet (sekarang Rusia) yang juga dikenal dengan nama Leon Theremin. Ia secara tidak sengaja menciptakannya ketika sedang mengerjakan osilator frekuensi tinggi untuk mengukur konstanta dielektrik gas. Mulanya, instrumen yang lazim terdiri dari sebuah kotak dengan dua antena logam (satu vertikal dan satu horisontal) itu sebut etherphone; kemudian, dikenal sebagai termenvox di Uni Soviet; dan sebagai theremin di Amerika Serikat (AS).
Termen menjadi sangat terkenal berkat penemuannya, apalagi setelah direkomendasikan oleh Vladimir Lenin untuk memamerkan instrumennya dan mempromosikan ihwal elektrifikasi ke seluruh Uni Soviet. Kampanyenya menarik perhatian publik secara meluas, sampai kemudian Lenin pun mengirim Termen ke Eropa dan Amerika Serikat untuk memamerkan teknologi Rusia.
ADVERTISEMENT
“Theremin membuat banyak orang berkumpul, karena (instrumen) ini adalah hal yang sangat menarik ... tanpa apa pun kecuali tangan Termen di udara, (theremin) menghasilkan melodi, yang terdengar seperti seperti nyanyian sopran,” lanjut Glinsky.
Bagaimanapun, tanpa sepengetahuan para pengagumnya, Termen sebetulnya menjalani kehidupan ganda. Pada satu sisi, ia adalah ilmuwan yang memberikan sumbangsih untuk AS. Tepat di lain sisinya, ia juga mata-mata KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) yang mencari informasi-informasi penting untuk Uni Soviet.
Setelah menjalin kesepakatan dengan RCA (Radio Corporation of America), untuk memproduksi instrumen theremin sebagai usaha komersial, Termen memiliki akses terhadap produsen elektronik mutakhir di AS, seperti terhadap GE (General Electric), Westinghouse, dan perusahaan penerbangan. Keleluasaan ini memungkinkannya untuk mempelajari semua penemuan terbaru di AS kemudian membocorkannya kepada Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Termen juga menjalankan perusahaannya sendiri, yang merupakan front spionase untuk bidang industri. Ia mengembangkan mesin prototipe drum, instrumen yang merespons gerakan penari, sistem alarm, dan pembuka pintu listrik. Akan tetapi, tidak satu pun dari penemuannya ini yang terbukti sukses secara komersial. Tidak juga theremin yang mengagumkan mampu menyelamatkannya dari polemik keungan.
Ilmuwan yang menjalani hidup ganda itu lantas menjadi sangat bermasalah dengan utang. Terlebih lagi, ketika ia menikahi Lavinia Williams, penari balet muda keturunan Afrika-Amerika, pada tahun 1938, para sponsor menarik dukungannya terhadap pengembangan penemuan Termen. Situasi tersebut tentu semakin menambah masalah keuangannya dan membuat urusan sosialnya berantakan. Beberapa waktu setelahnya, Termen melarikan diri ke Uni Soviet, meninggalkan istrinya.
Kanan: Lev Sergeyevich Termen | Wikimedia Commones
Kepergian Termen yang tiba-tiba menimbulkan kontroversi dan dugaan bahwa ia sebenarnya telah diculik oleh KGB. Kecurigaan ini kian menguat ketika Termen ditangkap sebagai kontra-revolusioner Uni Soviet. Ia pun dikirim ke Gulag di Siberia, sebagai hukumannya, di mana ia ditempatkan untuk bekerja di laboratorium rahasia.
ADVERTISEMENT
Di tempat pengsingan itu, Termen sekali lagi menegaskan kejeniusannya. Ia menciptakan perangkat penyadap yang sangat canggih, yang berhasil digunakan untuk memata-matai kedutaan besar Inggris, Prancis, dan AS, di Moskow. Termen akhirnya dibebaskan dari Gulag pada tahun 1947, tetapi ia terus bekerja untuk KGB sampai 1966.
Termen tidak pernah kembali ke Amerika Serikat, setidaknya hingga tahun 1991 pada saat dirinya berusia 95.
Terlepas dari ketidakhadirannya dalam dunia hiburan AS, theremin ciptaannya telah memberikan pengaruh cukup besar, terutama bagi para komposer-komposer Hollywood. Mereka menyesuaikan theremin untuk menciptakan latar suara film thriller psikologis dan fiksi ilmiah. Instrumen ini pun pernah dipakai oleh band-band populer tahun 60-an dan 70-an, seperti Led Zepplin, The Beach Boys, dan Rolling Stones.
ADVERTISEMENT
Referensi: