Kuburan Berjendela yang Tak Biasa

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2019 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Kuburan Timothy Clark Smith di Vermont, Amerika Serikat
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Kuburan Timothy Clark Smith di Vermont, Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada sebuah kuburan yang berbentuk tak biasa di Pemakaman Evergreen, New Haves, Vermont, Amerika Serikat. Disebut bentuknya tak biasa karena kuburan tersebut berupa gundukan tanah berumput kecil dengan sebuah lempengan beton besar berbentuk kotak di atasnya. Di lempengan betonnya, terdapat lubang jendela dengan kaca yang menghadap ke langit.
ADVERTISEMENT
Ya, kuburan itu memang memiliki jendela. Orang yang mencoba menengok bagian dalam kuburan melalui jendela itu tidak akan melihat apa-apa karena uap air yang menutupinya. Namun, pada tahun 1893 keadannya berbeda di mana keadaan di dalam kuburan bisa dilihat dan orang yang mencoba menengoknya akan menyaksikan wajah orang bernama Timothy Clark Smith yang dimakamkan di dalamnya.
Nama Timothy Clark Smith mungkin asing bagi Anda. Kenyataanya, ia adalah seorang dokter dan diplomat yang semasa hidup pernah bekerja sebagai ahli bedah untuk Angkatan Darat Rusia hingga 1857. Ia kemudian menjadi Konsul Amerika Serikat di Odessa, Rusia, pada 1861 hingga 1875, lalu di Galatz, Rumania pada 1878 hingga 1883.
Sebagai seorang dokter bedah, ia memang punya latar belakang pendidikan di bidang kesehatan di mana gelar medisnya didapat dari City University of New York pada tahun 1855. Sebelum menjadi dokter, Timothy Clark Smith juga pernah menjadi guru dan juru tulis di Departemen Keuangan AS.
ADVERTISEMENT
Asal muasal kuburannya yang memiliki jendela berawal dari taphophobia yang diidapnya, yaitu rasa takut akan dikubur hidup-hidup, Fobia itu muncul karena ada kecemasan orang lain secara keliru bisa menganggap si pengidap sudah mati dan menguburnya sementara sebetulnya ia masih hidup. Meski terdengar konyol, pada masa lalu ketika belum ada pengobatan modern memang ada cerita mengenai orang yang dikubur saat masih hidup secara tidak sengaja.
Untuk meminimalisir fobia ini, digunakanlah semacam peti mati dengan perangkat khusus yang memungkinkan orang yang dimakamkan untuk berkomunikasi untuk dunia luar jika ternyata ia masih hidup. Bentuk perangkatnya bisa bermacam-macam mulai dari lonceng hingga tangga dan pintu darurat.
Saat Timothy Clark Smith meninggal pada tahun 1893, dibuatlah makam dengan jendela kaca yang bisa digunakan untuk melihat kondisinya. Selain itu, ia juga dimakamkan dengan lonceng di tangan yang bisa dibunyikan untuk meminta bantuan.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura.com | amusingplanet.com