Konten dari Pengguna

La Jument dan Phare de Kereon, 2 Mercusuar di Tengah Amukan Laut

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
1 Oktober 2018 10:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dahulu, dua mercusuar berbahaya ini dihuni oleh para penjaga yang pemberani.
La Jument dan Phare de Kereon, 2 Mercusuar di Tengah Amukan Laut
zoom-in-whitePerbesar
Bagian garis pantai Brittany, Prancis, merupakan salah satu lautan yang paling berbahaya di Eropa. Badai sering terjadi, gelombang besar dan arus yang kuat selalu hadir hampir setiap hari.
ADVERTISEMENT
Antara tahun 1888 sampai 1904, lebih dari tiga puluh kapal hilang di wilayah ini. Kasus-kasus tersebut telah mendorong pembangunan lebih banyak mercusuar di sepanjang garis pantai, untuk memberikan penerangan kepada para pelaut di malam hari sekaligus memperingatkan bahaya arus serta bebatuan.
Di antara semua menara lautan itu, muncul dua mercusuar yang paling terkenal di Brittany, yaitu La Jument dan Phare de Kereon. Keduanya dibangun pada awal abad ke-20; sama-sama populer lantaran senantiasa berdiri kokoh walau sering dihantam gelombang badai; memiliki versi popularitasnya masing-masing.
La Jument dibuat lebih awal pada 1904 dan diresmikan pada 1911. Mercusuar ini viral pada 1989, tatkala fotografer Jean Guichard memotretnya dari udara dan secara kebetulan mendapatkan gambar diri Theodore Malgorn, penjaga mercusuar.
ADVERTISEMENT
mercusuar (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
mercusuar (Foto: flickr)
Tepatnya pada 21 Desember 1989, Guichard tak menyangka jika kedatangannya menggunakan helikopter sangat didambakan oleh Malgorn. Saat itu, gelombang besar setinggi 20 hingga 30 meter terus menghantam La Jument, memaksa Malgorn bersembunyi di ruang lampu penyorot sambil menunggu kedatangan kru penyelamat.
Sayang, Malgorn telah salah berharap ketika mendengar suara mesin helikopter, karena Guichard tidak bertugas untuk menyelamatkan maka si penjaga itu kembali bersembunyi.
Sedangkan mercusuar lainnya, Phare de Kereon, telah mendapatkan perhatian publik, bahkan ketika masih dibangun. Antara tahun 1907 sampai 1916, sebagian besar dana pembuatan mercusuar itu ialah sumbangan dari Madame Jules Baudy, yang merupakan keturunan Charles-Marie Le Dall de Kereon --dari dialah nama mercusuar berasal.
Phare de Kereon yang juga dijuluki 'istana' telah dibuat dengan ragam hiasan interior, yang memungkinan penjaganya dapat hidup nyaman selama berada di sana. Meski demikian, sejak tahun 2004, mercusuar ini sepenuhnya difungsikan secara otomatis--mengingat risiko besar yang dapat membahayakan hidup penjaga.
ADVERTISEMENT
Sumber: pharesdefrance.fr | jean-guichard.com