Makna Simbol Misterius di Batu Nisan Kaum Puritan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
1 November 2019 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Simbol kepala kematian dalam batu nisan kaum puritan
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Simbol kepala kematian dalam batu nisan kaum puritan
ADVERTISEMENT
Jika Anda pernah berjalan-jalan santai di pemakaman umum anda pasti akan melihat banyak variasi batu nisan. Biasanya nisan tersebut dibuat dari batu granit yang diukir untuk memberitahu jasad siapa yang terkubur dibawahnya. Tentu tak lupa disertai kata-kata perpisahan yang baik seperti selamat tinggal yang penuh kasih, tak jarang juga ada yang mengukirkan umpatan pemanggilan orang mati ke neraka.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan abad ke-16, gereja di Inggris terpecah menjadi dua kekuatan; anglikan yang memiliki kekuatan dan dukungan dari Ratu Inggris dan puritan yang menjadi saingannya. Penganut aliran Puritan adalah orang-orang yang sangat tersingkir dari kepercayaan dan praktik Gereja Katolik Roma. Hal ini karena mereka menolak untuk menampilkan simbol agama yang sama seperti kristen lainnya. Kaum puritan menciptakan ukiran dan design yang selaras dengan kepercayaan mereka, dan bersikukuh untuk tidak menghubungkan karakteristik manusia dengan makhluk spiritual, seperti Tuhan dan malaikat.
Itulah sebabnya ketika tahun 1660-an muncul pemakaman pertama dari kaum puritan. Berikut contoh simbol dan makna batu nisan kaum puritan:
Yang pertama dari banyak simbol nisan kaum puritan adalah kepala maut, diciptakan sebagai hasil dari pandangan suram Puritan tentang hidup dan mati. Kepala kematian bentuknya berupa tengkorak sederhana dengan sayap yang menghiasai kepala bagian atas batu nisan. Seperti yang dapat Anda bayangkan, tengkorak itu berdiri untuk kematian jasmani sementara sayapnya mewujudkan kebangkitan rohani. Kadang-kadang sayap diganti dengan tulang bersilang, dan dalam beberapa kasus, tengkorak tanpa sayap atau tulang adalah pernyataan kematian.
ADVERTISEMENT
Jam pasir mewakili waktu yang berlalu dan berhenti. Jika jam pasir ditunjukkan pada sisinya, itu melambangkan fakta bahwa almarhum telah berlalu secara tak terduga. Untuk membuat segala sesuatunya lebih mengerikan, para pemahat sesekali menambahkan sayap pada jam pasir untuk mengatakan bahwa “waktu berlalu.”
Foto: Simbol jam pasir yang melambangkan fakta bawah almarhum telah beralu secara tidak terduga
Bertentangan dengan pandangan zaman modern tentang kematian, pada abad ke-17 orang tidak takut mati. Hal ini tercermin dari kisah-kisah Grim Reaper, sabitnya, dan waktu yang berlalu adalah gambaran umum yang digunakan untuk melambangkan bagian kehidupan yang tak terhindarkan: akhir. Pola pikir tentang kematian adalah khidmat, dan orang-orang Puritan akan merenungkan kefanaan dan sifat kehidupan yang singkat dengan memahami bahwa Allah mengendalikan kematian — tidak ada tujuan untuk melawannya.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan contoh hubungan duniawi, kaum Puritan memposisikan matahari terbit atau terbenam dalam ukiran mereka. Namun, kedua simbol tersebut memiliki makna yang berbeda. Matahari terbit mewakili harapan keluarga bahwa almarhum akan dibangkitkan. Sementara, sebaliknya, matahari terbenam berarti pihak keluarga almarhum percaya bahwa tidak ada harapan bagi jiwa yang miskin.
Semak gandum memliki makna yang hampir sama dengan terbitnya matahari. Selain kebangkitan penuh harapan, gandum juga melambangkan kehidupan yang melimpah dan menyenangkan yang biasanya diukir di atas batu nisan para petani.
Simbol tangan digunakan untuk menandakan pandangan spiritual orang yang meninggal. ada tiga simbol tangan yang dibuat oleh kaum puritan diantaranya:
ADVERTISEMENT
Pahatan terakhir yang diukir dibawah simbol adalah tulisan "Di sinilah letak tubuh" untuk mengklarifikasi bahwa seluruh jenazah orang yang meninggal ada di tanah, tetapi jiwa siap untuk diterima — melalui hadiah atau kutukan — ke tempat peristirahatannya yang kekal.
Kini makam para kaum puritan seringkali sulit dibedakan karena ukirannya telah terkikis atau rapuh. Kendati begitu, anda yang penasaran ingin membuktikan keberadaan simbol-simbol tersebut dapat mencoba mendatangi pemakaman tua di Inggris untuk menemukan makam-makan dari kaum puritan.
Sumber : bbc.com | ripleys.com