Perang Anglo-Zanzibar, Perang Tersingkat di Dunia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
18 Januari 2021 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi Istana Kesultanan Zanzibar setelah digempur Inggris pada 27 Agustus 1896 | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Istana Kesultanan Zanzibar setelah digempur Inggris pada 27 Agustus 1896 | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pada abad 19, Zanzibar sejatinya adalah suatu negara yang merdeka, meski Inggris telah mendirikan protektorat (tanah di bawah perlindungan negara lain) di wilayah tersebut. Kolonial Inggris menginginkan komoditas cengkeh di Zanzibar, karena saat itu cengkeh adalah komoditas terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah jajahan Inggris, bersama dengan Kesultanan Zanzibar, lantas membentuk struktur pemerintahan di negara kepulauan itu.
Tetapi, pada Agustus 1896, terjadi kematian Sultan Hamad secara mendadak. Muncul desas-desus bahwa ia telah diracuni oleh Sayyid Khalid Bin Barghash Al-Busaid, yang menginginkan tahta kesultanan. Isu perebutan kekuasaan politik inilah yang kemudian memicu perang antara Zanzibar dengan Inggris, yang diketahui mencatatkan rekor dunia sebagai perang paling singkat yang tercatat sejarah.
Marinir Inggris berpose setelah Perang Anglo-Zanzibar | Wikimedia Commons
Sebelumnya, pemerintah kolonial berusaha mencampuri urusan hukum dan politik kesultanan Zanzibar, supaya dapat memenuhi kepentingan Inggris. Namun, hal tersebut ditentang oleh ayah Khalid, yang saat itu ialah sultan berwibawa.
Di sisi lain, Hamad, sepupu Khalid, yang lebih berpihak pada Inggris, menjadi mudah untuk menaiki tahta kesultanan karena dibantu oleh Inggris. Khalid pun secara terbuka menentang Hamad dan Inggris sejak saat itu.
ADVERTISEMENT
Khalid berupaya untuk menjaga posisi dirinya sebagai pemimpin kesultanan yang sah, setelah kematian Hamad. Namun karena dirinya tak berpihak pada Inggris, maka ia dicap sebagai pemberontak oleh Inggris. Khalid kemudian menghimpun kekuatan yang lebih besar, dan Inggris pun bersiap dengan kekuatan militernya apabila akan pecah peperangan.
Lalu, pada 27 Agustus 1896, dua hari setelah Hamad wafat, rupanya Khalid berhasil menguasai istana sultan dan mengunci dirinya di dalam. Pasukan Inggris berusaha membuka istana, tetapi tidak berhasil.
Letak kompleks istana, bagaimanapun, tepat berada di tepi pantai dan pelabuhan, sehingga memudahkan Inggris mengepung istana. Inggris telah bersiap dengan prajurit dan kapal-kapalnya di pelabuhan. Pada pukul 09.00 tanggal 27 Agustus 1896 itu, setelah Inggris tidak menerima respons dari istana, kapal-kapal Inggris pun segera melancarkan serangan terhadap Khalid.
ADVERTISEMENT
Cukup mudah bagi Inggris untuk menembak ke dalam istana. Kapal pesiar kerajaan tenggelam di pelabuhan. Mortir dan batu menghujani istana sultan. Dalam hitungan menit, sekitar 500 tentara Zanzibar dan warga sipil tewas atau terluka. Sedangkan di pihak Inggris, hanya satu pelaut yang terluka.
Kondisi bagian Istana Kesultanan Zanzibar (harem) setelah digempur Inggris pada 27 Agustus 1896 | Wikimedia Commons
Berapa menit lamanya perang itu berlangsung? Tidak pasti hitungan menitnya, tetapi kemungkinan masih di bawah satu jam. Media massa The New York Times menyebutnya berlangsung selama 30 sampai 50 menit. Sementara Guinness World Records menyatakan bahwa Perang Anglo-Zanzibar berlangsung sekitar 45 menit dan tercatat sebagai perang tersingkat di dunia.
Khalid selamat dari serangan Inggris, kemudian ia pun diasingkan ke Inggris. Kesultanan Zanzibar sepenuhnya di bawah kendali Inggris, hingga memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1960-an dan digabungkan dengan Tanzania.
ADVERTISEMENT