Konten dari Pengguna

Tarian Maut Abad Pertengahan, Kesurupan berjoget Sampai Mati (1)

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
24 April 2020 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-14 hingga 16, di Eropa Tengah, terjadi fenomena kesurupan masal yang bernama Tarian Maut Yohanes Pembaptis. Tarian ini mengakibatkan orang yang mengalaminya akan menari hingga tubuhnya kelelahan, yang tak jarang menyebabkan kematian. Anehnya lagi, kesurupan ini bukan terjadi pada sekelompok orang saja, melainkan hampir ratusan orang dan menyebabkan keresahan hingga ketakutan massal.
ADVERTISEMENT
Salah berita tentang kesurupan massal yang paling terkenal terjadi di Strasbourg, Prancis, pada tahun 1518. Kala itu seorang wanita bernama Frau Troffea diduga menjadi orang pertama yang mengalami kesurupan, saat sedang melakukan aktivitas rutinnya. Tanpa disadari, tubuhnya malah bergerak melakukan tarian dan membuat seluruh orang di sekitar memperhatikannya. Frau menari tanpa diiringi oleh suara musik, gerakannya tidak beraturan, dan ternyata kesurupan yang dialami Frau menular ke orang-orang di sekitar yang sedang menonton. Tak lama kemudian, Frau telah menari dengan hampir 400 orang dengn Seluruh anggota tubuh mereka menari tak karuan, terlihat menggapai-gapai, serta berputar tanpa arah.
Bila ditarik lebih jauh dalam lini masa, kasus tarian mistis semacam itu sebenarnya sudah ada pada abad ke-10, yang tercipta akibat peristiwa besar yang menimpa Eropa. Lantas, tarian ini pun mulai sering muncul pada tahun 1340 hingga 1350-an, ketika Eropa sedang dirundung pandemi mengerikan yang disebut Black Death. Penyakit ini membunuh hampir 60% populasi dunia, memusnahkan seluruh komunitas, dan menyebabkan kelaparan secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Selain kasus di Strasbourg, banyak kronik dari abad ke-14 hingga 16 pun menyebutkan laporan tentang orang-orang yang menari secara kesurupan. Tak jarang, mereka yang menari dilaporkan hingga tewas karena kelelahan. Sebutan "Tarian Maut Yohanes Pembaptis" pun mulai terkenal bagi orang Eropa, karena kebanyakan dari mereka yang menari selalu meracau memanggil nama Yohanes Sang Pembaptis.
Foto: commons.wikimedia.org
Resah, otoritas gereja pun bertindak. Mereka yang menari kesurupan menari ditangkap dan disembuhkan atas nama Tuhan. Gereja menyebut mereka sebagai para penari bidat (sekte, mazhab, dan golongan yang menyebabkan perpecahan) dan membawa mereka ke Gereja Liège untuk disiksa dalam upaya mengusir iblis atau setan dalam tubuh.
Semua kasus tersebut betul-betul masih misterius hingga saat ini. Baik kasus kesurupan massal atau cara gereja menyembuhkan para korban, sama-sama menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
ADVERTISEMENT
Sumber: