1.200 Sapi di Aceh Tamiang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, 10 Ekor Mati

Konten Media Partner
10 Mei 2022 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sapi-sapi dijual untuk persiapan tradisi meugang jelang Ramadhan di pasar hewan Cot Iri, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (26/3/2022). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sapi-sapi dijual untuk persiapan tradisi meugang jelang Ramadhan di pasar hewan Cot Iri, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (26/3/2022). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1.200 ekor sapi di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dinas Peternakan Aceh mencatat sejauh ini 10 ekor sapi yang terjangkit tersebut mati.
ADVERTISEMENT
"Angka terinfeksi [PMK] menurut data dari Dinas Peternakan Aceh Tamiang mencapai 1.200 ekor. Dengan gejala luka di kaki, mulut, dan gusi," kata Rahmandi, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Selasa (10/5).
Menurut Rahmandi, jumlah sapi terjangkit PMK tersebut berdasarkan pemeriksaan di laboratorium. Ia berharap masyarakat tidak panik karena angka kematian sapi akibat virus itu rendah. "Kematian rendah, cuma angka penularan tinggi," tuturnya. Virus ini juga tidak menular ke manusia.
Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi, saat meninjau kondisi sapi di Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Inseminasi Buatan dan Inkubator Kader Peternakan Saree, Aceh Besar, Jumat (5/6/2020). Foto: Dok. Humas Setda Aceh
Sejauh ini virus PMK baru terdeteksi di Aceh Tamiang. Dinas Peternakan Aceh juga telah mengambil sampel dari sapi di Aceh Timur guna diperiksa di laboratorium, tapi hasilnya belum diketahui.
"Sementara baru ada hasil laboratorium yang dapat kami jadikan dasar bahwa ini terkena wabah PMK itu baru di Aceh Tamiang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dinas Peternakan Aceh akan menyosialisasikan ke masyarakat agar tidak ada sapi yang keluar masuk Aceh Tamiang untuk mengantisipasi penularan virus. Pasar hewan di sana juga ditutup.
"Tapi yang (daerah) lainnya yang belum terinfeksi petugas akan memantau di pasar hewan, membuka posko. Kalau ada ternak masyarakat yang bergejala itu cepat dilaporkan ke posko di kabupaten dan kecamatan seperti di puskeswan," katanya.