16 Tahun Tsunami Aceh, Warga Larut dalam Doa di Kuburan Massal

Konten Media Partner
26 Desember 2020 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membaca Al-Qur'an dan doa di kuburan massal tsunami pada peringatan 16 tahun tsunami Aceh, Sabtu (26/12/2020). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga membaca Al-Qur'an dan doa di kuburan massal tsunami pada peringatan 16 tahun tsunami Aceh, Sabtu (26/12/2020). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah warga larut ketika melantunkan doa dan ayat Al-Qur'an di kuburan massal korban tsunami di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (26/12). Mereka berziarah untuk mengenang 16 tahun tsunami Aceh.
ADVERTISEMENT
Amatan acehkini, sejak pagi, peziarah dari Kota Banda Aceh dan kabupaten lainnya mendatangi areal pemakaman massal. Mereka berziarah bersama dengan rombongan keluarganya.
Setiba di tanah lapang kuburan massal tempat dimakamkan 14.264 jasad korban tsunami, mereka duduk bersila lalu membacakan doa dan ayat Al-Qur'an. Bukan hanya orang dewasa, peziarah juga terdapat anak-anak yang ikut dalam rombongan keluarganya.
Warga berdoa di kuburan massal Ulee Lheue Banda Aceh pada peringatan 16 tahun tsunami Aceh. Foto: Habil Razali/acehkini
Berbeda dengan sebelumnya, ziarah makam tahun ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Di pintu masuk, sejumlah aparat TNI berjaga sembari mengampanyekan protokol kesehatan. Sebelum masuk, peziarah juga diwajibkan untuk mencuci tangan dan memakai masker.
Seorang peziarah, Indra (47 tahun), mengaku datang dari Kabupaten Nagan Raya. Saban tahun, ia mengunjungi makam massal untuk berdoa dan mengenang adik kandungnya yang hilang dalam gelombang tsunami Aceh 26 Desember 2004. "Keberadaan adik saya belum diketahui sampai saat ini," ujarnya kepada acehkini.
Warga membaca Al-Qur'an dan berdoa di kuburan massal Ulee Lheue Banda Aceh pada peringatan 16 tahun tsunami Aceh. Foto: Habil Razali/acehkini
Saat ziarah, Indra mengunjungi dua kuburan massal korban tsunami yang paling besar di Aceh, yaitu di Ulee Lheue, Banda Aceh dan Siron, Aceh Besar. "Karena tidak ketemu jenazahnya, kami mengunjungi tempat yang dijadikan pemakaman korban tsunami," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Indra meyakini adiknya dimakamkan di Ulee Lheue. "Perasaan secara emosional lebih kuat di sini," ujarnya. Ia turut serta membawa anak-anaknya saat berziarah. "Ada bundanya yang menjadi korban tsunami, supaya mereka mengingat bahwa ada keluarganya yang menjadi korban," katanya.