2 Fenomena Gerhana Akan Lintasi Langit Aceh di Juni 2020

Konten Media Partner
2 Juni 2020 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena gerhana bulan penumbra yang tampak di langit Aceh, pada Sabtu (11/1/2020) dini hari lalu. Foto: Dok. Kemenag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena gerhana bulan penumbra yang tampak di langit Aceh, pada Sabtu (11/1/2020) dini hari lalu. Foto: Dok. Kemenag Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh memperkirakan dua fenomena gerhana akan melintasi langit Aceh pada bulan Juni 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra mengatakan, pada Sabtu (6/6/2020) dinihari gerhana bulan penumbra akan melintasi seluruh wilayah Aceh. Gerhana bulan penumbra diperkirakan terlihat mulai pukul 00.45 WIB, kemudian mencapai puncaknya pada pukul 02.24 WIB dan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
Kemudian, kata Alfirdaus, pada Minggu (21/6/2020) mendatang akan terjadi gerhana matahari parsial di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Aceh. Gerhana matahari parsial terlihat di Aceh mulai pukul 13.18.09 WIB, kemudian puncak parsial pada pukul 14.35.21 WIB, dan akhir gerhana parsial terjadi pukul 15.42.21 WIB.
Menurutnya, gerhana matahari parsial pada Juni 2020 ini akan terjadi selama 2 jam 24 menit dengan besaran piringan bulan yang akan menutupi matahari 12 persen.
Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, (berpeci) saat mengamati gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019 lalu. Foto: Husaini Ende/acehkini
"Untuk wilayah Indonesia akan terjadi gerhana matahari parsial atau gerhana matahari sebahagian. Tetapi untuk wilayah Afrika bagian utara, Asia Barat dan Asia Tengah akan dilewati oleh gerhana matahari cincin seperti yang pernah terjadi di pulau Simeulue 26 Desember tahun lalu," ujar Alfirdaus dalam keterangannya, Selasa (2/6).
ADVERTISEMENT
Alfirdaus menjelaskan, gerhana bulan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya dapat dipantau dengan teleskop astronomi. Sedangkan, gerhana matahari parsial dapat dilihat dengan mata telanjang menggunakan pengaman seperti filter ND5, kacamata gerhana dan kaca film.
"Kanwil Kemenag Aceh akan melakukan pengamatan gerhana bulan dan matahari parsial di halaman kantor. Pengamatan dilakukan secara tertutup, serta tetap menjalankan protokol kesehatan," sebutnya.
"Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya pemantauannya gerhana parsial dapat mengakses langsung channel YouTube Kanwil Kemenag Aceh," sambung Alfirdaus.
Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh, Hamdan, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini serta melaksanakan salat kusufain, memperbanyak zikir dan tidak mengaitkan fenomena alam tersebut dengan hal-hal berbau mistis, musibah ataupun wabah virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
"Karena gerhana merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah. Perbanyak istighfar, takbir, sedekah, salat gerhana dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya dalam rangka mengagungkan kebesaran Allah," ujar Hamdan.