Konten Media Partner

42 Vial Vaksin Rusak & 1 Petugas Lebam Akibat Diserang Warga di Aceh Barat Daya

28 September 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peralatan vaksinasi COVID-19 milik petugas saat melakukan penyuntikan vaksin di PPI Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, hancur diubrak-abrik warga, Selasa (28/9). Foto: Screenshot Instagram/rameunedotcom
zoom-in-whitePerbesar
Peralatan vaksinasi COVID-19 milik petugas saat melakukan penyuntikan vaksin di PPI Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, hancur diubrak-abrik warga, Selasa (28/9). Foto: Screenshot Instagram/rameunedotcom
ADVERTISEMENT
Seorang petugas vaksinasi COVID-19 atau vaksinator lebam akibat diserang warga saat membuka gerai vaksinasi di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, Aceh, Selasa (28/9) pagi. Selain itu, 42 vial vaksin Sinovac dan peralatan lain rusak.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Winardy mengatakan, Fanni Eprilia Tika (28), vaksinator, mengalami lebam di bagian betis kanan belakang akibat terbentur kursi plastik.
Menurut Winardy, kerusakan akibat diserang warga itu parah. Sebanyak 42 vial vaksin Sinovac dan sejumlah peralatan lain rusak, seperti masker, cairan pencuci tangan (hand sanitizer), alat tensi, jarum suntik, dan obat-obatan. "Tidak bisa digunakan lagi," ujarnya kepada jurnalis, Selasa siang.
Ilustrasi petugas vaksinasi COVID-19 di Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Winardy menjelaskan, 42 vial vaksin rusak itu terdiri atas 9 vial dengan masing-masing 10 dosis dan 33 vial dengan masing-masing 2 dosis. Menurutnya, situasi di PPI Ujung Serangga kini sudah kondusif. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
Sebagaimana diketahui, penyerangan itu dilakukan warga yang kesal dengan keberadaan petugas vaksinasi di PPI Ujung Serangga karena membuat orang takut ke sana sehingga ikan tidak terjual habis. Vaksinasi dilakukan delapan petugas Puskesmas Sangkalan.
ADVERTISEMENT