Konten Media Partner

ABK Kapal Tanker Berbendera Marshall Jatuh dan Hilang di Laut Aceh

21 Januari 2020 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operasi SAR terhadap juru mudi kapal tanker STI Jermyn di perairan Selat Melaka. Foto: Dok. SAR Banda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Operasi SAR terhadap juru mudi kapal tanker STI Jermyn di perairan Selat Melaka. Foto: Dok. SAR Banda Aceh
ADVERTISEMENT
Seorang anak buah kapal (ABK) bertugas juru mudi kapal tanker STI Jermyn berbendera Kepulauan Marshall (Marshall Islands) dilaporkan jatuh ke laut di perairan Selat Malaka kawasan Langsa, Aceh, pada Sabtu (18/1). Namun hingga Selasa (21/1), korban bernama Steeve Devereve berwarga negera India itu belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banda Aceh, Budiono, menyebutkan pencarian terhadap korban yang bertugas sebagai juru mudi STI Jermyn melibatkan dua negara termasuk dari Malaysia. Namun korban belum berhasil ditemukan hingga hari ketiga pencarian.
Dalam operasi pencarian yang turut terlibat kapal tanker STI Jermyn, pihaknya menurunkan KN SAR Kresna dengan memberangkatkan 17 personel.
"Sementara dari Malaysia dikerahkan helikopter Helikoper AW 139 milik MRSC Langkawi," ujar Budiono kepada jurnalis di Banda Aceh, Selasa (21/1).
Kantor SAR Banda Aceh menurunkan KN SAR Kresna untuk melakukan pencarian ABK kapal tanker yang terjatuh di perairan kawasan Langsa, Aceh. Foto: Dok. SAR Banda Aceh
Ia mengatakan, juru mudi kapal tanker yang mengangkut minyak mentah terjatuh ke laut dalam pelayaran dari Algeria menuju Singapura. Dirinya mengaku belum mengetahui penyebab korban tersebut sehingga bisa jatuh ke laut.
Lebih lanjut, Budiono menambahkan, pencarian dilakukan hingga Senin (20/1) pukul 18.30 WIB oleh KN SAR Kresna, STI Jeremyn dan Helikoper AW 139 dengan hasil nihil. Meskipun belum berhasil menemukan korban, operasi pencarian terhadap korban telah dihentikan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penghentian operasi SAR tersebut diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak MRSC Langkawi Malaysia. "SMC (SAR Mission Coordinator) menganalisa bahwa operasi SAR sudah tidak efektif lagi dan mempertimbangkan untuk penarikan unsur SAR," sebut Budiono.
Personel SAR saat melakukan operasi pencarian ABK kapal tanker yang terjatuh di laut. Foto: Dok. SAR Banda Aceh
Meski sudah dihentikan, sambung Budino, operasi SAR akan dilanjutkan dengan pemantauan dan pemapelan kepada kapal-kapal nelayan di perairan Langsa dan kapal-kapal niaga yang melintas di lokasi kejadian.
"Operasi pencarian dihentikan, namun tetap dilakukan pemantauan salah satunya melalui mapel ke kapal-kapal yang melintas," tutur Budiono.