Aceh Pintu Masuk Sabu-Sabu dari Malaysia, Polisi: Banyak Jalan Tikus

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar (kedua kanan) memperlihatkan barang bukti sabu-sabu pada konferensi pers pengungkapan tindak pidana narkoba, Kamis (2/2/2023) pagi. Foto: Suparta/acehkini

Aceh kerap menjadi pintu masuk sabu-sabu dari luar negeri, terutama Malaysia–negara yang dibatasi Selat Malaka. Aparat keamanan berupaya mencegat penyelundup via jalur laut itu.

Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Ahmad Haydar menuturkan, polisi mengamankan wilayah perairan saja melalui Satuan Polisi Air dan Udara.

"Jadi untuk tengah laut kami tidak punya kapal. Selama ini kami bekerja sama dengan Bea Cukai. Tapi, di Aceh banyak jalan tikus," ujar Irjen Ahmad Haydar, Kamis (2/2).

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar memberikan keterangan kepada jurnalis pada konferensi pers pengungkapan tindak pidana narkoba berupa 42 kilogram sabu-sabu dan 16,2 ton ganja di Mapolda Aceh, Kamis (2/2/2023) pagi. Foto: Suparta/acehkini

Jalan tikus itu berupa muara-muara yang menjadi jalur berlabuh kapal penyelundup narkoba. "Mereka selalu mencari celah-celah di mana yang bisa, tapi kami juga tidak mau kalah," ucap Haydar.

Yang mutakhir, polisi mengungkap penyelundupan di wilayah Aceh Timur. Sabu-sabu 42 kilogram ditemukan teronggok di pantai. Menurut Haydar, barang ilegal ini masuk ke Aceh dari Malaysia saat tengah malam melalui kapal.

Dua orang diduga terkait penyelundupan ini kabur begitu aksinya diendus polisi. "Kami masih mengejarnya," ujarnya.

Jumlah lebih besar diungkap tim markas besar Kepolisian Republik Indonesia akhir Januari lalu. Sabu-sabu 149 kilogram asal Malaysia itu ditangkap di Pidie Jaya. Enam orang dibekuk karena kasus ini.