news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aksi Peringatan Hari Air Sedunia di Lae Soraya Subulussalam, Aceh

Konten Media Partner
22 Maret 2020 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi peringatan hari air sedunia di Lae Soraya, Subulussalam, Aceh. Dok. Crisna Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Aksi peringatan hari air sedunia di Lae Soraya, Subulussalam, Aceh. Dok. Crisna Akbar
ADVERTISEMENT
Gerakan Pencinta Alam dan Lingkungan (G-PAL) Subulussalam, menggelar aksi kreatif di Sungai Lae Soraya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh untuk memperingati Hari Air Sedunia. Kegiatan bertujuan untuk kampanye kepada masyarakat tentang pentingnya air sebagai salah satu sumber kehidupan.
ADVERTISEMENT
“Memberikan penyadartahuan kepada masyarakat, bahwa air merupakan bagian sumber kehidupan terutama masyarakat di sekitar sungai Kecamatan Sultan Daulat,” kata Beni Fahrijal, koordinator aksi melalui keterangan tertulis kepada acehkini, Minggu (22/3/2020).
Aksi didukung masyarakat setempat. Dok. Crisna
Kampanye tersebut juga disampaikan untuk Pemerintah Kota Subulussalam dan pemangku kebijakan lainnya, tentang pentingnya pengelolaan air yang baik dan berkelanjutan. “Apalagi di masa perubahan iklim ini, banyak daerah yang mengalami kekeringan,” katanya.
Ketua G-PAL Subulussalam, Ari Syahputra, menyampaikan aksi yang dilakukan sejalan dengan tema ‘Hari Air Sedunia 2020’ yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu ‘Water and Climate Change’.
Aksi peringatan hari air sedunia di Subulussalam, Aceh. Dok. Crisna
“Perlindungan air di masa perubahan iklim ini sangat penting. Manusia tidak bisa hidup tanpa air, mayoritas masyarakat Subulussalam bergantung kepada sungai untuk air bersih, dan karena itu kita memilih untuk melakukan aksi di Lae Soraya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Aksi melibatkan masyarakat desa di sekitar Lae Soraya, yang hidupnya bergantung dari kelestarian sungai tersebut, seperti untuk memancing ikan, sanitasi, kebutuhan air sehari-hari, dan akses transportasi.
Aksi di Lae Soraya. Dok. Crisna
“Kami sangat mendukung aksi ini, kebutuhan air masyarakat berasal dari sungai ini. Apabila ada kekeringan, kami yang pertama merasakan dampak buruknya. Perlindungan air dan sumber air adalah hal yang wajib dilakukan bersama,” kata Sumadi, salah seorang tokoh masyarakat Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat.
Catatan acehkini, di tengah perubahan iklim dan kemarau panjang di Aceh, beberapa kabupaten/kota dilanda kekeringan sejak awal 2020. Beberapa wilayah yang dilanda kekeringan seperti sebagian Kabupaten Aceh Besar, dan sebagian wilayah Aceh Utara. []