Alert! Pasien Corona Dirawat di RSUDZA Aceh Lampaui Puncak Kurva Tahun Lalu

Konten Media Partner
15 Mei 2021 6:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis yang menangani pasien corona di Ruang Pinere, RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Kamis (13/5/2021). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis yang menangani pasien corona di Ruang Pinere, RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Kamis (13/5/2021). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani menuturkan, Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh nyaris penuh. Pasien corona yang kini dirawat di rumah sakit rujukan utama di Aceh itu sudah mencapai 76 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata Saifullah, kasus positif corona di Aceh dalam 24 jam terakhir bertambah lagi sebanyak lima orang, sembuh 18 orang, dan tiga orang meninggal dunia di Aceh.
"Informasi dari Wakil Direktur SDM di RSUDZA, dr Arifatul Khorida, MPH, waktu kami berkunjung kemarin, puncak pasien COVID-19 tahun lalu sebanyak 75 orang. Artinya jumlah yang dirawat saat ini melampaui puncak kurva itu," jelas pria yang akrab disapa SAG itu dalam keterangannya, Jumat (14/5) malam.
SAG mengatakan, tempat tidur (bed) yang tersedia untuk perawatan pasien COVID-19 di RSUDZA Banda Aceh sudah terisi sekitar 62,96 persen sejak Kamis (13/5) siang. Saat ini mungkin saja pasien corona di RSUDZA sudah bertambah lagi.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (SAG). Foto: Abdul Hadi/acehkini
Ia menyampaikan, berdasarkan data yang diterima dari Kepala Bidang Pelayanan Medis Dr dr Novina Rachmawati, RSUDZA memiliki 108 tempat tidur (bed) perawatan bagi pasien-pasien rujukan COVID-19 dari suluruh Aceh.
ADVERTISEMENT
"Di Ruang RICU (Respiratory Intesive Care Unit) tersedia 12 bed dan delapan di antaranya sudah terisi pasien COVID-19. Di ruang RHCU (Respiratory High Care Unit) tersedia 20 bed dan sudah terisi 16 pasien," kata SAG.
Ia menyebutkan, sementara di Ruang Rawat Pinere 1 sudah terisi penuh dari 15 bed yang tersedia. Ruang Pinere IV sudah terisi empat pasien dari 11 bed yang ada di sana. Sedangkan di Ruang Isolasi Pinere sudah diisi 33 pasien dari 50 bed yang disediakan.
"Kondisi dan availability rumah sakit rujukan utama tersebut hendaknya menjadi alarm bagi manajemen RSUD kabupaten/kota agar makin meningkatkan selektivitas rujukan ke RSUDZA, dan juga mengoptimasi ruang perawatan yang dimilikinya," ujarnya.
SAG menambahkan, selektivitas tersebut seyogianya tidak menghambat pelayanan kepada pasien sesuai kebutuhan medisnya. Selektivitas rujukan dimaksud untuk merujuk pasien yang tepat pada waktu yang tepat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, informasi daya dukung dan daya tampung RSUD di daerah sangat penting diketahui di masa pandemi COVID-19 ini. Bila kasus baru terus melonjak dan tak terkendali, sistem pelayanan rumah sakit akan jebol, dan kasus jebolnya sistem pelayanan rumah sakit pernah terjadi di Wuhan, Tiongkok, dan juga di India.
"Ratusan pasien COVID-19 terlantar di luar rumah sakit dan tidak tertangani di India baru-baru ini, dan petaka itu jangan sampai terjadi di Aceh. Mari terapkan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama," kata SAG.
Update Data Kasus COVID-19 di Aceh
Selanjutnya, SAG melaporkan data akumulatif kasus COVID-19 di Aceh per 14 Mei 2021. Ia menyebut jumlah kasus COVID-19 secara akumulatif telah mencapai 11.157 orang.
ADVERTISEMENT
Dari total jumlah kasus tersebut, sebanyak 10.223 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh dari corona. Sementara 1.444 orang pasien masih dirawat (kasus aktif), dan penderita yang meninggal dunia sudah mencapai 490 orang.
"Data akumulatif tersebut sudah mencakup penambahan lima kasus konfirmasi baru COVID-19 selama waktu 24 jam terakhir, pasien yang sembuh sebanyak 18 orang, dan tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia," sebut SAG.