Aneka Racikan Kopi Arabika di Banda Aceh, Selalu Nikmat

Konten Media Partner
15 Juni 2019 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meracik kopi. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Meracik kopi. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Beda orang beda cara menikmati si hitam ini. Misalnya saja orang Italia menikmati espresso dengan gula. Penduduk Mesir lebih menyukai kopi yang kuat dan murni. Di Austria ada kopi whipped cream. Moroko menyukai kopi dengan merica. Orang Jerman dan Swiss cinta sama kopi dengan cokelat panas. Orang Meksiko mencampurnya dengan kayu manis.
ADVERTISEMENT
Warga Aceh juga mempunyai caranya sendiri untuk menikmati kopi. Seiring munculnya kedai kopi baru, jenis olahan kopi pun bertambah.
Berbicara tentang kopi, kisahnya panjang dan tiada habisnya. Dari beberapa sumber, menyebutkan bahwa minuman berwarna coklat kehitaman ini sudah ditemukan 800 tahun sebelum masehi. Kopi menjadi barang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah minyak.
Sampai kini, kopi tetap populer. Menjadi minuman yang paling banyak disebut selain teh. Indonesia sendiri memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi setiap tahunnya, termasuk yang tumbuh di wilayah Aceh.
Robusta dan Arabika menjadi jenis kopi yang paling populer di Indonesia. Walaupun masih ada jenis Liberika dan Excela yang jarang terdengar. Indonesia sendiri termasuk termasuk penghasil kopi robusta terbanyak setelah Vietnam dan Brazil. Tak heran dari dulu masyarakat lebih sering minung kopi jenis ini. Begitu juga masyarakat Aceh yang sudah puluhan tahun mempunyai tradisi kopi saring.
ADVERTISEMENT
Seiring perjalanan waktu dan produksi kopi arabika meningkat di Aceh, banyak kedai kopi dan cafe juga menyediakan jenis kopi ini. Dibandingkan dengan robusta, jenis ini mempunyai kafein rendah, tidak terlalu pahit namun lebih asam. Juga memerlukan perawatan khusus, harganya lebih mahal.
Generasi muda juga saat ini lebih banyak nongkrong di kedai kopi yang lebih moderen dan instagramable. Tak heran, para peracik kopi atau barista berlomba untuk menciptakan menu unik dengan beragam kreasi.
Berikut menu-menu sajian arabika yang layak anda coba bila berkunjung ke Banda Aceh.
1. Americano Blend
Americano blend. Foto: Khiththati/acehkini
Nama resep ini muncul saat perang dunia ke 2. Setelah tentara Amerika meminta racikan kopi espresso dengan campuran air yang lebih banyak. Sehingga rasanya tidak begitu kuat.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa menu kopi andalan di kedai Kuta Alam Kopi, kawasan Simpang Lima Banda Aceh. Salah satunya Americano Blend. Cocok diminum sebagai pelepas dahaga saat cuaca panas. Selain itu ada juga mocca blend yang juga enak di sini.
2. Sanger Arabika
Sanger arabika. Foto: Khiththati/acehkini
Bagi pecinta kopi pasti tidak asing dengan menu sanger. Buat pencinta kopi yang manis ini tentu saja bisa menjadi pilihan. Di Gerobak Arabika, kawasan Pango, Banda Aceh, sanger diracik sedikit berbeda. Belum berubah warnanya, saat disajikan susu kental manis dan kopi masih terpisah.
3. Nira Presso
Nira presso. Foto: Khiththati/acehkini
Minuman ini tentu saja langsung menjadi bintang di Moorden Café, kawasan Beurawe, Banda Aceh. Tidak tanggung-tanggung, banyak pengunjung yang datang hanya karena ingin mencicipinya.
ADVERTISEMENT
Campuran antara espresso dan air nira tentu memberikan sensasi tersendiri. Kandungan nira segar juga dipercaya mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Bagus sebagai obat anti masuk angin dan punya masalah pencernaan seperti sakit perut dan sembelit.
4. Sanger Cincau Fload
Sanger cincau. Foto: Khiththati/acehkini
Jika berkunjung ke kedai kopi Rebbe, kawasan Lamteh, Banda Aceh, coba saja menu ini. Walaupun tidak ada dalam daftar menu khusus. Barista akan senang hati meraciknya.
Campuran antara sanger yang diblend dengan es, cincau dan es cream cocok untuk menemani sore, saat nongrong ataupun lagi menunggu di cafe. Cincau sendiri mempunyai efek penyejuk secara alami. Jadi siap-siap cooling down saat meminumnya.
5. Sanger Cokelat
Sanger cokelat. Foto: Khiththati/acehkini
Bingung mau minum kopi atau cokelat? Bagaimana jika kombinasi keduanya? Mau sajian dingin atau panas semuanya ada di Leuser Coffee, kawasan Lampineung, Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Minuman spesial ini bisa dinikmati saat sore sambil diskusi santai di sini. Racikannya yang unik dan segar tentu saja bisa menjadi penyemangat di akhir sore.
6. Coffee Cinnamon
Coffee cinnamon. Foto: Khiththati/acehkini
Perlu tempat yang santai dan rileks untuk mengerjakan tugas? Di Paradikma Café, kawasan Lueng Bata, Banda Aceh, anda bisa mencobanya sambil menikmati menu kopi kayu manis.
Racikan yang tepat antara kopi, cream dan kayu manis membuat keadaan lebih rileks. Wangi kayu manisnya juga tidak begitu kentara sehingga aroma kopi tetap terasa.
7. Affogato
Affogato. Foto: Khiththati/acehkini
Jenis modifikasi dari espresso ini memang belum begitu familiar bagi penikmat kopi di Aceh. Berasal dari bahasa Italia yang berarti tenggelam. Memperlihatkan tenggelamnya es cream vanilla setelah disiram segelas espresso.
ADVERTISEMENT
Menikmati Affogato di Radinesh Coffee, kawasan Lampineung, salah satu pilihan tepat. Jika di tempat lain es cream cenderung menggunakan yang dibeli di pasaran, di sini mereka meracik sendiri es creamnya. Sehingga saat dicampur kopi, teksturnya tidak langsung mencair. Rasanya unik dan khas.
8. Cappucino Blend
Cappucino blend. Foto: Khiththati/acehkini
Jenis menu ini paling familiar dari racikan yang lain. Namun setelah menikmati segelas minuman ini di Blang Padang Coffee, pendapat anda bisa jadi berbeda.
Campuran antara espresso yang ditambah susu, krim, sepihan coklat dan susu coklatnya menciptakan rasa yang unik. Tak heran bahkan yang tidak terlalu suka dengan kopi, tetap menikmatinya. Cocok untuk bersantai sore dengan keluarga sambil makan-makan.
9. Espresso
Esspreso, paling sederhana. Foto: Khiththati/acehkini
Katanya berasal dari bahasa latin, berarti under pressure, mengacu kepada teknik pembuatannya. Kopi dipadatkan dalam wadah bulat kemudian ditekan sambil ditambahkan air panas bersuhu 95 derajat. Tetasan kopi yang dihasilkan disebut espresso. Ketika hasil ini dicampur jenis lain seperti cokelat, susu dan whipped cream akan menghasilkan cafe latte, mocca dan lainnya.
ADVERTISEMENT
***
Soal harga, jangan khawatir. Semua varian di atas rata-rata dijual Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Sampai kini, para barista kopi arabika terus menciptakan inovasi meracik kopi dengan ragam campuran di Banda Aceh. Pernah ada yang mencoba meraciknya dengan memakai air kelapa muda, juga ada varian coffee avocado (kopi campur alpukat). Masing-masing memiliki rasa unik sendiri. Soal
Kopi punya manfaat bagi kesehatan. Penikmatnya jauh dari parkinson, alzhermer dan sirosis hati. Namun jika dinikmati berlebihan, minuman ini juga bisa berefek tidak baik. Selamat menikmati kopi dan sehat selalu. []
Reporter: Khiththati