Konten Media Partner

Awali Tahun Baru, 16 Penulis Luncurkan Buku 'Aceh 2020'

1 Januari 2020 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku 'Aceh 2020: Diskursus Sosial, Politik dan Pembangunan' yang diterbitkan Bandar Publishing. Foto: Dok. Bandar Publishing
zoom-in-whitePerbesar
Buku 'Aceh 2020: Diskursus Sosial, Politik dan Pembangunan' yang diterbitkan Bandar Publishing. Foto: Dok. Bandar Publishing
ADVERTISEMENT
16 penulis di Aceh mengawali tahun baru 2020 dengan meluncurkan sebuah buku. Peluncuran buku yang diberi judul 'Aceh 2020: Diskursus Sosial, Politik dan Pembangunan' sebagai cara mereka mengisi pembangunan Aceh di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Buku yang diterbitkan Bandar Publishing diluncurkan empat jam sebelum pergantian tahun baru, Selasa (31/12) malam, bertempat di Kedai Kopi Samping Kantor Bandar Publishing, Gampong Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh.
Acara peluncuran buku itu diawali dengan orasi inspiratif yang disampaikan Profesor Yusny Saby dan Sulaiman Tripa. Dalam orasi, keduanya mengingatkan supaya tradisi menulis dan membukukannya perlu dilakukan secara bersama-sama, karena hal tersebut merupakan pekerjaan keabadian.
Peluncuran buku 'Aceh 2020: Diskursus Sosial, Politik dan Pembangunan'. Foto: Dok. Bandar Publishing
Direktur Bandar Publishing, Mukhlisuddin Ilyas, mengatakan pihaknya ingin melanjutkan tradisi keilmuan Aceh masa lalu. "Dimana setiap pergantian tahun, pemikiran-pemikiran orang Aceh perlu dibukukan untuk orang-orang Aceh berikutnya," sebutnya dalam keterangan tertulis kepada acehkini, Rabu (1/1/2020).
"Kita harus bersinergi untuk Aceh yang lebih baik, semua harus berkontribusi. Seperti yang telah dilakukan 16 penulis di Aceh ini dengan menulis buah pemikiran mereka dalam bentuk buku," ujar Mukhlis.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut buku 'Aceh 2020' tersebut digarap secara swadaya oleh penerbit Bandar Publishing. "Dengan gerakan yang cepat. Seperti penulisan buku ini, kita bergerak dalam tiga minggu untuk merangkum pemikiran orang Aceh dalam berbagai varian dan latar belakangnya untuk kebaikan Aceh tahun 2020, perbedaan di antara kita akan menjadi rahmat dalam buku. Karena buku akan dijadikan rujukan bagi generasi berikutnya dan bagi pembuat kebijakan," kata Mukhlis.
Direktur Bandar Publishing, Mukhlisuddin Ilyas, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku 'Aceh 2020'. Foto: Dok. Bandar Publishing
Lebih lanjut, Mukhlis menambahkan, buku yang baru diluncurkan itu merupakan hasil karya yang ditulis oleh 16 penulis di Aceh. Mereka terdiri dari Adi Warsidi, Affan Ramli, Fairus M Nur Ibrahim, Fuad Mardhatillah UY Tiba, Juanda Djamal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, M Adli Abdullah, Miswari, Muhajir Al Fairusi, Muhammad Aminullah, Mukhlisuddin Ilyas, Murizal Hamzah, Rahmad Syah Putra, Sahlan Hanafiah, Sehat Ihsan Shadiqin, dan Sulaiman Tripa.
ADVERTISEMENT
Pada peluncuran buku turut hadir perwakilan penulis yang menyampaikan orasi singkat di depan para peserta. Di antaranya M Adli Abdullah yang menulis tentang Aceh Dalam Perspektif Indonesia, Sulaiman Tripa yang menulis tentang Catatan Kaki Untuk Aceh, Juanda Djamal menulis tentang Politik Sungsang, Sehat Ihsan Shadiqin menulis tentang Syariah dan Tantangan Revolusi Industri.
Kemudian Muhajir Al Fairusy menyampaikan orasi membangun Aceh Perbatasan, Fairus M Nur menulis tentang Mesjid Kok Begitu, dan Fuad Mardhatillah UY Tiba yang menulis tentang Quo Vadis Indonesia Refleksi Antara Turbulensi dan Resonansi dan terakhir orasi Kamaruzzaman Bustamam Ahmad tentang Gejala Sosial dan Budaya Dalam Masyarakat Aceh.
Sejumlah tokoh ikut hadir dan memberi orasi singkat tentang prospek Aceh 2020. Seperti Ketua Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Takwaddin Husin; Kepala iNews TV Biro Aceh, Misdarul Ihsan; Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial Budaya Unsyiah, M Saleh Sjafei; Teuku Muttaqin Mansur, Peneliti ICAIOS, Arfiansyah; mantan Kepala Pustaka dan Arsip Aceh, Zulkifli M Ali; Sayuti M Nur, Tu Sudan, TA Sakti, dan sejumlah anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT