Bingung Menonton Drama Korea 'The King: Eternal Monarch', Ini Panduannya

Konten Media Partner
31 Mei 2020 10:56 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cover The King: Eternal Monarch. Dok. IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Cover The King: Eternal Monarch. Dok. IMDb
ADVERTISEMENT
Dua belas episode drama The King: Eternal Monarch telah tayang per Sabtu, 23 Mei 2020. Sisanya empat episode lagi dari enam belas episode yang direncanakan tayang. Jauh hari sebelum penayangan perdana drama Korea ini, cuplikan singkat tentang drama ini sudah beredar di media sosial dan para penggemar drama bersorak sorai. Ini adalah serial drama pertama aktor Lee Min Ho, setelah jeda untuk menjalani wajib militer. Kami tentu saja menanti tayangan perdana drama ini layaknya kanak-kanak menunggu malam Lebaran.
ADVERTISEMENT
Publik terbelah antara memuji atau mencerca drama ini. Rating yang rendah menjadi dalih drama ini sepi peminat dan jelek. Kami cenderung melihatnya karena jadwal tayang drama ini yang bersamaan dengan drama The World of the Married (2020) yang baru-baru ini memecahkan rekor menjadi drama dengan rating tertinggi pada saluran TV kabel sepanjang sejarah di Korea Selatan, mengalahkan drama Sky Castle (2018).
Orang-orang memilih menonton siaran The World of the Married pada jam tayang langsung, karena drama ini tidak diputar ulang dan tidak tayang di Netflix. Selain itu, cerita drama The King ini juga dianggap rumit dan sulit dipahami. Di sisi lain, pecinta drama Korea masih dapat menonton siaran The King di Netflix sepanjang minggunya. The King sejauh ini adalah menjadi salah satu drama yang populer dan paling dicari di Netflix.
ADVERTISEMENT
Untuk mencoba memahami drama ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: Tontonlah drama ini saat Anda sedang santai dan tidak mengantuk, lalu fokus dan konsentrasi menjadi kunci utama menonton drama ini–dan tentu saja kunci dari segala kegiatan kita di dunia ini. Karena plot, tokoh, dan tempat dalam drama ini akan tampil saling berganti dengan cepat.
Kita akan sulit mengenali di mana Kerajaan Corea, di mana Republik Korea; saat ini sedang muncul tokoh doppelganger–orang yang memiliki wajah serupa: Jung Tae-Eul atau Luna, tokoh Jo Young atau Jo Eun Eun-Sup, tokoh Myung Na-Ri atau Myung Seung-A, dan lainnya yang punya wajah serupa di dua dunia; masa kini atau masa lalu; jika kita tidak peka menonton.
ADVERTISEMENT
Belum lagi saat ada scene yang langsung mencampurkan dua dunia dalam satu frame, seperti adegan Lee Gon di perpustakaan Corea dan Jung Tae Eul di perpustakaan Korea (episode 4) dan adegan Jung Tae Eul menyeberang jalan di Corea dan seolah-olah berpapasan dengan Kang Shin Jae di Korea (episode 5).
Bagi penggemar drama fantasi khususnya karya penulis naskah Kim Eun Sook, tentu tak asing dengan pola ini, seperti yang pernah ditampilkan di drama Goblin (2016) yang juga diperankan oleh Kim Go Eun–Kim Go Eun pada drama The King berperan sebagai Jung Tae Eul dan juga kembarannya di dunia paralel, Luna. Sebelumnya, di drama Goblin, Kim Eun Sook mencampurkan kisah dunia orang hidup dan dunia orang mati dan jika kita juga tidak jeli saat menonton, akan kebingungan saat kisah dua dunia itu ditampilkan dalam satu frame.
ADVERTISEMENT
Barangkali inilah punca dari kebingungan penonton di belahan dunia. Layaknya menonton di layar bioskop, tata tertib yang ada dan interupsi yang minimniscaya akan mewujudkan terciptanya fokus kita pada tayangan di layar. Jika Anda sedang sibuk dan mengantuk, baiknya tidak menonton drama ini.
Ingat, drama ini hanya fiksi
Walaupun sudah diingatkan berulang kali di seluruh prolog drama dan film, masih ada saja segelintir penonton yang mengeluhkan jika tampilan di drama ini tidak sesuai dengan keadaan di dunia nyata dan sejarah. Masalah desain kerajaan, kapal perang, dan sebagainya menjadi topik panas di media sosial. Padahal latar dan cerita drama ini hanya dunia rekaan.
Pahami genre drama ini
Genre drama ini adalah sageuk (drama sejarah), fantasi, fiksi ilmiah, romansa, dan detektif atau kriminal. Kita dapat menonton drama ini secara lepas atau jika kita ingin lebih memahami fantasi drama ini, kita dapat mencoba menggali ingatan kita dari cerita yang selama ini pernah kita dengar atau baca atau tonton, misalnya, cuplikan buku yang nyata tampil di tayangan drama ini yaitu cerita Alice di Negeri Ajaib (Alice in Wonderland).
ADVERTISEMENT
Referensi lain yang relevan yaitu laci atau mesin waktu di Doraemon, peron 9 3/4 di Harry Potter, dan novel 1Q84 karya Haruki Murakami. Sejauh ini, kami lebih condong dan lebih menyukai melihat drama ini jika dilihat dari sudut pandang drama genre detektif atau kriminal. Hal ini karena sejak episode perdana, drama ini telah penuh dengan adegan pertumpahan darah dan tampilan pertarungan yang nyata. Jika melihat drama ini sebagai bagian dari genre detektif atau kriminal, kita akan penasaran dan siap dengan kejutan dan tegangan yang ada di sepanjang drama dan akan memperhatikan detail dari tiap frame dan juga dialog.
Pahami cerita singkat drama ini
Dari dua belas episode yang telah kami tonton, kami berkesimpulan sementara bahwa gagasan dasar dan kunci cerita adalah kisah kehebatan dan perebutan artefak Manpasikjeok yang menjadi alasan pemberontakan Lee Lim, paman raja. Seruling Manpasikjeok ini adalah kunci akses ke dua dunia paralel serta misteri siapa tokoh yang melintasi waktu dan dunia untuk menyelamatkan tokoh Raja di waktu kecil saat pemberontakan terjadi dan tidak sengaja menjatuhkan tanda nama Jung Tae Eul. Selanjutnya: cerita berkembang.
Dok. IMDb
Pertanyaan lanjutan, apa yang membuat kita rela menghabiskan waktu lebih kurang satu jam tiap Minggu untuk menonton drama ini, dan mengapa episode selanjutnya layak untuk dinantikan? Kami menemukan beberapa hal yang menarik:
ADVERTISEMENT
1. Ide cerita Ide tentang dunia fantasi dan romansa sebenarnya bukan hal yang relatif baru di drama Korea. Lee Min Ho sendiri juga pernah berperan pada drama fantasi dan romansa yang berjudul Legend of The Blue Sea(2016). Kim Go Eun, pasangan Lee Min Ho di drama ini, sebelumnya juga pernah berperan di drama fantasi dan romansa bertajuk Goblin (2016). Selain itu ada drama judul lain misalnya My Love from The Star (2013), My Girlfriend Is a Gumiho (2010). Lee Min Ho dan Kim Go Eun pertama kali beradu peran di drama The King ini. Ide drama tentang dua dunia dan/atau perjalanan menembus waktu juga bukan hal yang pertama dari drama ini, sebelumnya juga telah ada Hotel Del Luna (2019), W (Two World) (2016), Signal (2016).
ADVERTISEMENT
Hal yang membuat film ini menarik dan berbeda dengan drama lain adalah padu padan dengan narasi detektif atau kriminal, gagasan pengetahuan yang mencoba menghubungkan teori dunia paralel dan menunjukkan kelogisan teori ini, dan romansa.
Di sini penulis naskah cerita menggunakan teori partikel dan gelombang dan memasukkan narasi doppelganger–saat seseorang memiliki wajah yang serupa.
Narasi detektif yaitu saat Raja Lee Gon di sisi dunia Corea sedang berupaya membongkar misteri apakah pengkhianat Lee Lim masih hidup, siapa saja barisan pengkhianat, di mana markasnya, dan apa rencana mereka. Sementara itu, detektif polisi Jong Tae Ul di Republik Korea sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang rupanya berkaitan dengan dunia paralel Kerajaan Corea.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah ketegangan dan suasana triller, Penulis juga memasukkan skema laga tarung baik dengan pedang maupun dengan peralatan militer, misalnya saat Lee Lim membunuh ayah Lee Gon dan mencekik Lee Gon di pembuka drama; saat Lee Gon di Corea berperang dengan Jepang (episode 6); dan saat Lee Gon menghajar anak buah pengkhianat saat berupaya menyelamatkan kekasihnya (episode 11). Untuk memperkuat sosok Lee Gon sebagai seorang raja, narasi politik dan kisah pengelolaan pemerintahan serta sejarah menjadi bagian dari cerita aktivitas keseharian raja.
Terakhir, untuk menambah sisi manis drama ini, Penulis memasukkan kisah romansa antar beberapa tokoh. Cerita romansa di sini sebenarnya menurut kami tidak begitu berkembang linear. Cinta yang timbul antar tokoh utama lebih ke arah cinta yang obsesif.
ADVERTISEMENT
Lee Gon yang dari kecil sudah penasaran dengan sosok di tanda nama pegawai polisi itu, yang rupanya berasal dari dunia lain. sehingga ketika bertemu dengannya dia sangat senang dan pada satu kesempatan, tanpa basa-basi, Raja Lee Gon langsung menawarkan Jong Tae Ul untuk menjadi permaisurinya (episode 3). Awalnya ini adalah kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan dan juga cinta segitiga, karena Jong Tae Ul juga dilirik oleh teman kerjanya sesama polisi yang merupakan sahabat sekolah dan murid perguruan taekwondonya, Kang Shin-Jae (diperankan oleh Kim Kyung-Nam).
Jung Tae Ul yang dari awal meremehkan, menganggap Lee Gon gila, memberi nama yang buruk pada Lee Gon, tidak percaya dengan apa saja yang dikatakan oleh Lee Gon, secara perlahan mulai percaya, membuka hatinya, dan akhirnya menyatakan ketertarikan dan perasaan cintanya (episode 8). Narasi cinta beda dunia juga membuat pertemuan dua tokoh utama terbatas, sehingga pada satu episode, bisa jadi cerita romansanya pendek, sehingga lebih dominan cerita detektif dan kriminalnya.
ADVERTISEMENT
Untuk wawasan, penulis naskah juga memperkaya pengetahuan penonton dengan menjejali kita pengetahuan tentang fisika, matematika, sejarah, politik, dan sastra.
The King: Eternal Monarch. Dok. IMDb
2. Plot Pada tiap episode, selalu ada kejutan yang membuat kita menunggu dengan penasaran episode selanjutnya. Penonton disuguhi tiga narasi besar: kisah Raja Lee Gon; kisah pengkhianat Lee Lim; dan kisah detektif polisi Jong Tae Ul. Jong Tae Ul, sedang menyelidiki kasus-kasus pembunuhan yang rupanya berkaitan dengan dunia paralel Lee Gon dan Lee Lim. Pecahan-pecahan puzzle cerita ini secara bertahap per episodenya mulai menunjukkan pola gambar utuhnya. Plot yang penuh dengan kejutan dan tegangan menambah rasa penasaran penonton untuk menunggu episode selanjutnya.
Penonton penasaran dengan kisah siapa saja yang membela raja dan siapa yang rupanya berkhianat. Penonton akan disuguhi kejutan di episode 11 dan 12, saat melihat salah satu tangan kanan Raja Corea, Perdana Menteri Koo, muncul tanda luka di wajahnya dan saat Kepala Wanita Istana di Corea menanyakan suatu pertanyaan yang misterius pada Jong Tae Ul.
ADVERTISEMENT
3. Tokoh dan Akting Drama ini diperankan oleh dua tokoh utama yang merupakan aktor yang termasuk kelas S (tier S)–istilah untuk menyebut kelas aktor hebat. Lee Min Ho dan Kim Go Eun telah memiliki banyak portofolio baik dari layar perak maupun layar lebar.
Sosok Lee Min Ho di The King digambarkan sebagai sosok raja yang mahir bertarung, ahli strategi perang, dan pemilik pedang Empat Harimau; ahli berkuda, dan pakar matematika. Peran tokoh pejabat seperti ini telah pernah dilakukan Lee Min Ho saat berperan di drama Legend of The Blue Sea dan menjadi pejabat pemerintahan di zaman Joseon.
Di drama itu dia juga digambarkan sebagai ahli pedang dan mahir mengendarai kuda. Sebagai ahli tarung, Lee Min Ho telah pernah memerankan drama City Hunter (2011) dan juga film Gangnam Blues(2015). Pertarungan pasukan Raja Lee Gon di drama The King pada episode 11 saat akan menyelamatkan kekasihnya, Jong Tae Ul, mengingatkan kami pada pertarungan di kuburan di film Gangnam Bluesdan pertarungan di kebun teh di drama Legend of Blue Sea saat Lee Min Ho ingin menyelamatkan Jun Ji-Hyun. Akhir episode sebelas ini sangat epik!
ADVERTISEMENT
Peran sosok Raja Lee Gon ini merupakan transformasi sosok Lee Min Ho, setelah memasuki fase umur 30-an tahun, setelah selesai menjalani wajib militer, dan pasca cuti panjang. Dia memerankan sosok yang langkahnya, ucapan, dan cara bicaranya sangat bagus, mengutip pendapat tokoh Myung Na-Ri saat memberikan pendapatnya pada Jung Ta Eul tentang sosok Raja (episode 3).
Kami telah menonton beberapa drama yang diperankan oleh Lee Min Ho dan melihat perubahan dan perkembangan kedewasaan aktingnya di drama The King ini. Sosok pecinta bukanlah hal yang sulit diperankan oleh Lee Min Ho karena hampir semua dramanya adalah kisah yang dominan cerita romansa, misalnya The Heirs, Legend of the Blue Sea, dan Boys Over Flowers.
ADVERTISEMENT
Kim Go Eun sendiri yang dalam drama ini memerankan dua tokoh, Jung Tae Ul dan Luna, juga telah kaya dengan pengalaman akting. Sosok Luna yang jahat, bengis, didapatkan oleh Kim Go Eun dari film Coin Locker Girl (2015) dan Memories of The Sword (2015). Sebagai detektif polisi yang rutin melihat kasus dan mengecek fakta di The King, hal ini telah pernah diperankan oleh Kim Go Eun saat berperan menjadi jaksa di film The Advocate: A Missing Body (2015). Sosok perempuan yang kasmaran telah pernah diperankan oleh Kim Go Eun misalnya di drama populer Goblin, Cheese in the Trap (2016), serta filmTune in for Love (2019) dan A Muse (2012).
ADVERTISEMENT
Tokoh pendukung drama ini juga berhasil mencuri perhatian, misalnya sosok Lee Jung-Jin sang villain Lee Lim;Woo Do-Hwan yang memerankan Jo Young atau Jo Eun Eun-Sup;Jeon Mu-Song sang pangeran Lee Jong-in dan paman Lee Gon; dan Jung Eun-Chae si Perdana Menteri Koo Seo-Ryeong. Sosok Kim Go Eun, Woo Do-Hwan, dan Kim Yong-Ji di antara nama tokoh yang memerankan dua orang yang berwajah sama dari dua dunia tentu suatu tantangan dan pengalaman tersendiri.
Sekuel drama The King: Eternal Morach. Dok. IMDb
4. Visual atau Sinematografi dan Efek Komputer Ini adalah proyek kedua kerja sama antara penulis naskah Kim Eun Sook dan sutradara Baek Sang-Hoon setelah sebelumnya mendulang sukses di drama Descendants of The Sun(2016). Penonton akan sangat terhibur dengan bahasa visual yang tampil di layar ini.
ADVERTISEMENT
Walau dikritik oleh publik karena efek komputernya yang jelek saat menggambarkan ruang-antara-nol-dan-satu (episode 5, 6, dan 10), tapi menurut kami efek ruang itu memang layak digambarkan seperti itu, sederhana dan syahdu. Efek lain yang sangat indah menurut kami adalah saat menggambarkan waktu yang berhenti atau membeku sementara, mulai dari cat yang akan tumpah (episode 1); manusia, air, dan daun gugur yang berhenti (episode 3), air laut yang berhenti (episode 4), air hujan yang berhenti (episode 4), pesawat yang berhenti di angkasa (episode 7), salju yang berhenti di malam tahun baru (episode 9), cincin yang berhenti saat dilempar ke udara (episode 11), dsb.
Momen-momen berhentinya waktu sebagai penanda ada orang yang sedang melintasi dunia paralel adalah momen yang menarik ditonton. Selain itu, efek komputer pada bagian tubuh beberapa orang yang sakit dan terkena dampak “hukum-penyimpangan-dunia-paralel” juga terlihat rapi.
ADVERTISEMENT
Sutradara juga menggunakan momen senja sebagai keindahan dan kesyahduan, misalnya saat Jong Tae Ul merasa sepi kehilangan Lee Gon yang pamit pulang (episode 3), momen percakapan di dekat gudang tempat Jong Tae Ul diculik (episode 12). Pola pengambilan gambar wide-shot dan point-of-view yang menggambarkan momen bersama Lee Gon dan Jong Tae Ul juga menarik untuk dilihat (ditampilkan secara terpisah pada episode 9, 10, dan 11). Momen dengan latar rerumputan yang menguning menunjukkan keterasingan dan jauh.
Sutradara juga berhasil merekam momen minim kata dan diwakilkan oleh gambar misalnya saat menggambarkan kerinduan mendalam Jong Tae Ul yang melakukan napak tilas pertemuannya dengan Lee Gon di taman dan hutan bambu (episode 4 dan 10).
ADVERTISEMENT
5. Musik Latar Scoring musik atau soundtrack drama ini juga tepat mendukung emosi dan suasana saat menonton film ini. Para penyanyi langganan soundtrack film dan drama menjadi penyanyi latar drama ini. Total per hari ini sudah ada 12 lagu yang tayang di publik sebagai soundtrack drama ini, mulai dari Zion T berjudul I Just Want to Stay With You hingga Gummy bertajuk My Love. Favorit kami yaitu Hwasa (Orbit), Kim Jong Wan (Gravity), Ha Sung Woon (I Fall in Love), dan Davichi (Please Don’t Cry).
Selamat menonton. []
Penulis: Rizki Alfi Syahril dan Vivi Wulandari Pecinta drama Korea asal Aceh