Catatan Setahun 1001 Media Partner: Rindu dan Harapan

Konten Media Partner
12 Februari 2020 11:41 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain milik Tugu Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Desain milik Tugu Malang.
ADVERTISEMENT
Desain gambar menonjolkan angka ‘1’ tiba-tiba begitu mengusikku pada 1 Februari 2020, di-posting Irham Thoriq di salah satu Whatsapp Group (WAG) berlabel ‘Kumparan 1001 Media (2)’. Irham, pemegang kuasa tugumalang.id, sebuah media berbasis di Kota Malang, Jawa Timur, yang dilahirkan kumparan lewat program 1001 startup media online.
ADVERTISEMENT
Postingannya langsung disambut kawan-kawan dengan selamat ulang tahun pertama. Sebagian yang lain, bingung menentukan kapan sebenarnya berulang tahun pertama, aku juga.
Tugu Malang mengambil momen puncak ulang tahun pertama pada 9 Februari. Kata Irham, sesuai postingannya, tanggal itu diambil sebagai awal akses menulis dibuka oleh kumparan untuk Tugu Malang. Gambar disebar lebih awal di media sosial mereka, karena ada bagi-bagi hadiah yang ditebarkan kepada pembaca.
Dok. Hi Pontianak
Sehari kemudian di tanggal cantik, 2 Februari 2020, desain hampir sama disampaikan oleh orang cakep pula, Listya Sekar Siwi, pemilik Hi Pontianak, partner kumparan di Kalimantan Barat. Kali ini postingannya disampaikan di WAG ‘Startup Nusantara 2019’ berisikan ajakan "Maen-maen ke Kote Pontianak, kotenya cantik kalau dilihat, dah setahun rupanya Hi Pontianak, minta doanye supaye tetap semangat.”
ADVERTISEMENT
Mengundang teman2 1001 media ke anniv Hi Pontianak yang pertama,” ajak Listya disertai emoji anniversary. Di gambar, tercantum tanggal yang mereka pilih untuk merayakan satu tahun keberadaan, 4 Februari 2020.
Ajakan ke Pontianak ditanggapi kawan-kawan secara beragam, ada yang langsung menjawabnya ‘hadir’ dan ada yang memberikan selamat. Sebagian lagi masih sibuk membahas isu-isu lain, dan beberapa membisu, mungkin juga sibuk memikirkan kapan semestinya merayakan tahun pertama lahir.
ADVERTISEMENT
Sebagai penanggungjawab acehkini, aku langsung berunding dengan tim di Aceh untuk memastikan waktu peringatan setahun. Postingan pertama kami bertanggal 31 Januari 2019, sementara surat mandat dari kumparan untuk acehkini bertanggal 11 Februari 2019. Sambil menentukan tanggal tepat, pesta durian digelar.
Diskusi kru acehkini sambil pesta durian. Foto: Suparta
Lewat beragam pertimbangan, tahun ini kami memperingatinya pada tanggal cantik juga, 20 Februari 2020. Sederhana saja, rencana syukuran sambil memasak kuah beulangong kari kambing, kuliner tradisional Aceh, tapi minus biji ganja. Kawan-kawan se-nusantara, jika ke Aceh pada jadwal tersebut, sila bergabung.
***
Rasanya baru kemarin, keakraban itu. Kala aroma daging dan udang di atas tungku, mengirim sinyal lapar ke kepala lalu perut seperti keroncongan, memaksa mulut ingin melahap cepat segala hidangan dalam jamuan makan malam di sebuah restoran nuansa Jepang, Shabu Hachi, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Sekitar 50-an kami berkumpul, para peserta 1001 start-up media online dan kawan-kawan di kumparan. Kami dijamu sebelum masuk kelas keesokan harinya. Selanjutnya sampai 26 Januari, kepala kami disesaki dengan ragam materi, sebagian telah kupelajari, sebagian masih baru terutama berkaitan topik milenial dan cara membangun bisnis media.
Kumpul-kumpul setahun lalu di kantor kumparan. Foto: Adi Warsidi
Di sanalah awal kami menaruh harapan, membesarkan media online dalam payung kolaborasi kumparan. Soal ragu di awal memang ada, tapi kutepis cepat setelah mendengar wejangan Presiden Komisaris kumparan, Budiono Darsono, saat pembekalan. “Tanamkan dulu saling percaya, karena itu modal kita bersama. Jangan curiga dulu.”
Setelah membuang curiga, aku—mungkin juga kami para partner—perlahan memompa semangat bersama tim di daerah masing-masing. Para redaktur kolaborasi di kantor kumparan mengawal ketat, segala proses melahirkan berita, memastikan perencanaan, editing, sampai memberi tahukan isu-isu yang menarik ditulis. Selain itu juga soal iklan dan memastikan dana logistik mengalir lancar.
ADVERTISEMENT
Harapan muncul sejak awal hingga kini, untuk melihat acekini dan semua media partner besar dan sukses di kemudian hari. Aku pernah mencandai para pemilik media partner kumparan di WAG, bahwa suatu saat ingin mengunjungi mereka. Dan pastinya, kawan-kawan dengan tangan terbuka menerima, menjemput ke bandara, menemani ke objek-objek wisata, menjamu makan sampai memberikan fasilitas hotel untuk menginap tanpa merasa berat.
Begitu saja, itu sudah cukup bagiku untuk memberi nilai, bahwa kawan-kawan telah menapak keberhasilan, membagi kebahagian bersama kawan seperjuangan. Itu harapanku di setahun pertama kita, yang sangat mungkin diraih.
ADVERTISEMENT
Setahun sudah kita berkerja keras sambil menaruh harapan, atau mungkin juga rindu. Keduanya menjadi sifat dasar kita, manusia. Keduanya dekat, tapi juga jauh pada batasan jarak.
Merindu teramat sangat kadang juga menyakitkan. Karena sesungguhnya kerinduan adalah kuman kematian, seperti pernah disampaikan Leonardo da Vinci, pelukis terkenal itu pada ujung abad ke-15. ”… manusia, dengan rasa ingin tahu yang riang berharap mendapatkan musim semi baru, musim panas baru, dan bulan-bulan yang baru selamanya... tak sadar bahwa dalam kerinduannya itulah terbawa kuman kematiannya sendiri.”
Da Vinci tak hendak membuyarkan kerinduan kita pada sesuatu. Pesannya tersirat untuk sebuah keteguhan, bahwa kita tak harus menyesali, justru harus menyambut, nasib yang dibentuk oleh harapan yang tak pernah sampai.
ADVERTISEMENT
Tapi di sini, harapan para partner kumparan baru saja dibentuk untuk menapak kejayaan. Dan itu belum mustahil dengan semangat, usaha dan doa.
Selamat Milad pertama untuk seluruh partner, mari tumbuh bersama, #percayakumparan. []