Konten Media Partner

Cegah Corona, Madrasah dan Pesantren di Aceh Diliburkan Selama 2 Pekan

15 Maret 2020 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santriwati tampil mengenakan cadar saat mengikuti upacara peringatan puncak Hari Santri Nasional 2019 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Santriwati tampil mengenakan cadar saat mengikuti upacara peringatan puncak Hari Santri Nasional 2019 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Mencegah penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar di seluruh madrasah dan pondok pesantren hingga dua pekan ke depan. Kebijakan ini berlaku mulai 16 hingga 28 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
“Kebijakan ini hanya berlaku bagi para siswa dan santri. Sementara kepala madrasah, guru dan pegawai administrasi diminta tetap beraktivitas sebagaimana biasanya,” ujar Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin, usai rapat pimpinan Kanwil Kemenag Aceh, Minggu (15/3).
Saifuddin menjelaskan, kebijakan tersebut diambil agar penyebaran Virus Corona tidak sampai pada lembaga-lembaga pendidikan Islam di bawah Kementerian Agama.
"Untuk pondok pesantren yang berasrama kita minta untuk memulangkan santrinya ke keluarga masing-masing sementara waktu," kata dia.
Ilustrasi santri pondok pesantren (dayah) di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Meskipun madrasah dan pondok pesantren diliburkan, kata Saifuddin, para siswa diminta untuk memanfaatkan waktu libur dengan kegiatan yang bermanfaat.
Di sisi lain, Saifuddin meminta kepada pihak madrasah dan pengawas madrasah untuk berperan aktif untuk menginformasikan kepada seluruh orang tua siswa agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya selama aktivitas madrasah diliburkan.
ADVERTISEMENT
"Libur adalah perpindahan dari satu aktivitas ke aktivitas lain yang bermanfaat. Siswa kita minta untuk tidak menghadiri kegiatan yang bergerombol sementara waktu," sebutnya.
Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin, saat memberikan keterangan kepada awak media seusai rapat pimpinan Kanwil Kemenag Aceh. Foto: Habil Razali/acehkini
Lebih lanjut, Saifuddin menambahkan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Akhir Madrasah Berbasis Komputer (UAMBK) tetap berjalan sebagaimana jadwal yang telah ditentukan. Dengan ketentuan, pihak madrasah diminta untuk mengutamakan langkah antisipasif seperti menyediakan cairan antiseptik dan mengimbau siswa menjaga kebersihan.
"Hanya siswa yang mengikuti UNBK dan UAMBK yang ke madrasah. Selain hari ujian mereka juga kita minta tetap di rumah," ucapnya.
Sementara itu, sambung Saifuddin, aktivitas perkantoran dan pelayanan publik di Kemenag Aceh tetap berjalan sebagaimana biasanya. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diminta aktif melakukan pembersihan lingkungan kerja.
ADVERTISEMENT
"Aktivitas kantor seperti biasanya, tapi seluruh ASN kita larang untuk tidak melakukan perjalanan dinas ke daerah-daerah yang terserang Corona," ujar Saifuddin.
Ia menjelaskan, jika ada ASN yang terlanjur melakukan perjalanan dinas ke daerah yang terjangkit Virus Corona, maka diminta untuk memeriksakan diri. "Setelah pulang perjalanan dinas kita mintakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Kita tidak ingin virus ini menyebar di Aceh," pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Aceh telah memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar dan mengajar seluruh sekolah di Aceh selama dua pekan ke depan guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona.