Konten Media Partner

Demo BBM Naik di Banda Aceh Ricuh, 5 Polisi dan 3 Mahasiswa Terluka

7 September 2022 23:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi demo tolak kenaikan harga BBM di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Kota Banda Aceh, Rabu (7/9) siang, sebelum ricuh. Foto: Dok. warga
zoom-in-whitePerbesar
Aksi demo tolak kenaikan harga BBM di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Kota Banda Aceh, Rabu (7/9) siang, sebelum ricuh. Foto: Dok. warga
ADVERTISEMENT
Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Banda Aceh, berujung ricuh, Rabu (7/9/2022) siang. Akibatnya, lima polisi dan tiga mahasiswa dilaporkan terluka.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, sebelum terlibat aksi saling dorong, pihaknya sudah memberikan imbauan agar pendemo menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Namun imbauan tersebut tidak digrubis dan mulai bertindak anarkis. Kemudian, atas nama undang-undang petugas terpaksa membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan water canon," kata Winardy dalam keterangannya, Rabu malam.
Papan bunga yang dipasang di jalan depan kantor DPR Aceh, Jalan Teungku Daud Beureueh, Kota Banda Aceh, ikut diubrak-abrik, sebagian dibakar. Foto: Habil Razali/acehkini
Dalam upaya penindakan kepolisian tersebut, kata Winardy, tiga orang mahasiswa dan lima anggota Polri yang sedang melakukan pengamanan terluka, serta harus mendapat penanganan medis.
"Ada delapan orang yang terluka, lima polisi dan tiga orang mahasiswa. Mereka sudah dapatkan perawatan," ujarnya.
Selain itu, kata Winardy, mobil dinas Kabag Ops dan Kasat Samapta Polresta Banda Aceh juga mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, setelah dibubarkan, mahasiswa pendemo sempat bertahan di ruas jalan Teungku Daud Beureueh, dan pukul 17.00 WIB baru benar-benar membubarkan diri dan kembali ke tempat masing-masing.
"Mahasiswa sudah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB. Namun, kita tetap tempatkan personel untuk pengamanan di Gedung DPR Aceh untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," tutup Winardy.