Diduga Depresi, Seorang Pria di Kota Subulussalam Gantung Diri

Konten Media Partner
3 April 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria berinisial AR (29 tahun), warga Dusun Cepu Indah, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, ditemukan mati bunuh diri di ruang tamu rumahnya, Ahad (2/4). Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa nahas tersebut pertama sekali diketahui tetangga korban, Albar Suriramut, pada pukul 17.00 WIB. Saat itu Albar datang ke rumah korban, mengetuk pintu tapi tak mendapatkan jawaban. Lalu, dia menyuruh seorang anak untuk mengintip dari luar rumah dan terlihat AR tergantung.
"Sekitar pukul 17.00 WIB diketahui sudah tergantung di ruang tamu, korban bunuh diri dengan cara menggantung diri menggunakan tali nilon warna biru," Jelas Kapolres Kota Subulussalam AKBP Yogi Hadi Setiawan melalui Kapolsek Simpang kiri Ipda Hamonangan Berutu saat dikonfirmasi acehkini.id
Kapolres Kota Subulussalam, AKBP Yogi Hadi Setiawan
Mengetahui hal tersebut, lanjut Monang, Albar Suriramut memanggil abang ipar korban untuk datang ke rumah korban, kemudian mendobrak pintu rumah lalu menurunkan korban yang tergantung.
"Pemuda 29 tahun yang telah beristri tersebut dievakuasi ke RSUD kota Subulussalam, dari hasil visum tidak ditemukan adanya dugaan tindak pidana," sebut Monang.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan beberapa saksi , diduga korban mengakhiri hidup akibat depresi. “Dugaan sementara dipicu korban mengalami depresi lantaran kerap berselisih paham dengan istrinya," tutup Monang []
Yudi Ansyah
------
Catatan redaksi: Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri Anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas dan rumah sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.