Konten Media Partner

Dituntut Massa Demo, DPR Aceh Desak Pemerintah Pusat Turunkan Harga BBM

5 September 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Aceh Saiful Bahri didampingi sejumlah anggota dewan menemui massa demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM, Senin (5/9). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Aceh Saiful Bahri didampingi sejumlah anggota dewan menemui massa demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM, Senin (5/9). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh mendesak pemerintah pusat turunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sikap parlemen ini menyusul tuntutan massa demonstrasi sekitar seratus mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Meski diadang polisi, massa berhasil masuk ke gedung utama kantor DPR Aceh sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (5/9). Dalam ruangan itu, mereka menduduki semua kursi wakil rakyat. Sejumlah berkas dalam laci meja di sana dikeluarkan oleh mahasiswa.
Ketua DPR Aceh Saiful Bahri alias Pon Yaya baru menemui massa sekitar pukul 14.00 WIB. Ia turut didampingi sejumlah anggota DPR Aceh lain. Pon Yaya mengatakan lembaga yang ia pimpin berada di pihak yang sama dengan massa.
Ketua DPR Aceh Saiful Bahri didampingi sejumlah anggota dewan menemui massa demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM, Senin (5/9). Foto: Abdul Hadi/acehkini
"Kami atas nama lembaga DPR Aceh, ketua dan seluruh anggota, mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga BBM dan tarif listrik," kata Pon Yaya.
Sikap DPR Aceh tersebut mengamini tuntutan massa. Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Mahmuddin, dalam orasi minta DPR Aceh menolak keputusan pemerintah ihwal kenaikan harga BBM karena imbas buruk bagi ekonomi rakyat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah diminta mengatur ulang kebijakan alternatif selain menyalurkan bantuan langsung tunai. "Mendesak pemerintah membuat regulasi penyaluran BBM subsidi berdasarkan data yang tepat dan terukur," ujarnya.
Massa mahasiswa demonstrasi di gedung DPR Aceh, Senin (5/9). Mereka memprotes kenaikan harga BBM yang dinilai kian menambah derita rakyat. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Selesai mendengar sikap DPR Aceh, sekitar pukul 15.00 mahasiswa bubar.
Unjuk rasa ini menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang dinilai kian menambah derita rakyat. Mahasiswa mengusung sejumlah poster serta bendera organisasi dan Merah Putih.
Mula-mula massa konvoi dengan kendaraan dan berhenti di Simpang Lima Kota Banda Aceh. Dari kawasan ini, massa berjalan kaki ke kantor DPR Aceh berjarak sekitar satu kilometer.
Dengan jas almamater biru, massa mulai menyemut di kantor DPR Aceh sejak pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi yaitu Pertalite dan Solar, Sabtu (3/9/2022). Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
ADVERTISEMENT
Tak hanya BBM subsidi, pemerintah juga menaikkan harga BBM nonsubsidi yaitu Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.