Fenomena Gerhana Bulan Penumbra Terlihat di Aceh pada 11 Januari

Konten Media Partner
9 Januari 2020 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan penumbra akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk juga di Aceh pada Sabtu (11/1/2020) dini hari. Untuk wilayah Banda Aceh dan sekitarnya awal kontak gerhana terjadi sekira pukul 00.07 WIB. Kemudian puncak gerhana terjadi pukul 02.10 WIB dan akan berakhir sekira pukul 04.12 WIB.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bagian Umum dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Safrizal. Seiring terjadinya fenomena alam tersebut, ia menyebut Kanwil Kemenag Aceh akan mengadakan pengamatan gerhana penumbra pada malam itu.
"Pengamatan akan dilakukan di halaman Kanwil Kemenag Aceh di Banda Aceh," sebut Safrizal dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1).
Safrizal mengatakan, Kemenag Aceh menyiapkan alat untuk pengamatan gerhana bulan penumbra tersebut. "Bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya, bisa bergabung dengan kita di halaman Kanwil Kemenag Aceh," ujarnya.
Kanwil Kemenag Aceh mengadakan pengamatan gerhana bulan penumbra pada Sabtu (11/1) dini hari. Foto: Dok. Kemenag Aceh
Ia juga mengimbau masyarakat Aceh untuk melaksanakan salat sunat khusuf atau salat gerhana bulan pada saat peristiwa alam tersebut.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menjelaskan bahwa berbeda dengan gerhana bulan total, gerhana penumbra hanya akan terlihat sebagian. "Fenomena ini bisa terjadi 2-5 kali dalam setahun," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Alfirdaus menambahkah, gerhana bulan penumbra lebih sulit diamati karena bayangan utama bumi tidak mengenai permukaan bulan.
"Bulan hanya menjadi sedikit lebih redup dari biasanya karena terkena bayangan samar-samar penumbra saat proses gerhana, tidak sampai terlihat seperti bulan sabit seperti pada saat terjadi gerhana bulan sebagian," jelasnya.
Ia menyebut, gerhana bulan hanya dapat disaksikan saat bulan purnama, saat matahari, bumi dan bulan berada pada posisi sejajar, dengan bumi berada di tengahnya.
Menurutnya, fenomena gerhana bulan bisa terjadi saat bulan purnama tertutup bayangan bumi yang mengakibatkan terjadinya gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, atau gerhana bulan penumbra. "Tergantung posisi bayangan yang mengenai permukaan bulan saat terjadi gerhana," ujar Alfirdaus.